Jalan Berliku Importir Lugu

Reporter

Senin, 22 Juli 2013 06:44 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) berdialog dengan pedagang saat meninjau harga daging sapi di Pasar Klender, Jakarta, Rabu (13/2). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Ada cerita di balik rendahnya pencapaian target impor daging oleh Perum Bulog. Sumber Tempo mengatakan, hal ini tak lepas dari keluguan Bulog dalam mengimpor daging, proyek yang selama ini belum pernah dikerjakannya.

Sumber itu mengatakan, saat meminta izin impor, Bulog hanya melayangkan selembar surat tanpa melampirkan keberadaan karantina hewan dan gudang berpendingin. Padahal ini adalah syarat utama bagi semua importir daging.

Para pejabat Bulog pun ternyata belum memahami seluk-beluk impor daging. Pada awal Juli lalu, mereka mendatangi produsen daging di Selandia Baru dan Australia. Secara kebetulan stok daging menipis karena aktivitas produksi di Australia berkurang. Tim itu pun harus balik ke Jakarta dan membahas masalah ini. Akhirnya, ketika order secara resmi diajukan, stok kian minim.

Percepatan pengangkutan daging dengan pesawat pun bermasalah karena Bulog hanya diizinkan memasukkan daging melalui Pelabuhan Tanjung Priok, bukan bandara. Sebagai solusi, perizinan dipecah menjadi dua, yakni 800 ton didatangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta dan 2.200 ton lewat Tanjung Priok. Lagi-lagi, strategi ini mendapat hambatan karena Bulog kesulitan memperoleh kontrak instalasi karantina bandara.

Akhirnya, menurut sumber Tempo, seorang importir bersedia menyewakan fasilitas. Itu pun gudang tak bisa langsung digunakan karena perizinannya sedang dalam proses di otoritas bandara. Kondisi ini membuat rapat koordinasi pangan, Kamis dua pekan lalu, semakin pesimistis terhadap Bulog.Forget Bulog,” kata seorang pejabat.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengakui instansinya belum memahami prosedur impor daging. Menurut dia, pemerintah seharusnya membedakan antara perusahaan yang mendapat penugasan impor dan pebisnis biasa. Karena itu, Sutarto meminta beberapa persyaratan bisa diselesaikan bertahap. “Bukannya minta diistimewakan, tapi karena ini crash program, hal-hal administratif, teknis, kecil, bisa diselesaikan sambil jalan," katanya.

RETNO SULISTYOWATI | ANANDA PUTRI | BERNADETTE CHRISTINA | FERY FIRMANSYAH


SELENGKAPNYA BACA MAJALAH TEMPO EDISI SENIN 22 JULI 2013



Bisnis Terpopuler
Tomy Winata Ikut Jual Daging Sapi Murah
Ini Alasan Pedagang Tolak Daging Impor Bulog
Yusuf Mansur Akan Temui OJK
OJK Panggil Yusuf Mansur
Lurah Janjikan Bikin KTP Kurang dari Satu Jam



Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

29 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

29 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya