TEMPO.CO, Brussels - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk ketiga kalinya tahun 2013 ini. Perlambatan pasar negara berkembang dan resesi berkepanjangan di zona euro menjadi pemicunya.
Dalam rilis untuk World Economic Outlook, IMF mengatakan Selasa 9 Juli 2013 bahwa perkiraan output dunia hanya 3,1% pada 2013, turun dari proyeksi sebelumnya pada April yakni sebesar 3,3%. Pada bulan Januari, lembaga ini memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,5%.
Dengan revisi tersebut berarti ekonomi global akan gagal untuk mengambil langkah selama dua tahun terakhir, meskipun IMF mengharapkan percepatan sedikit dalam pertumbuhan pada 2014 dengan 3,8%.
Sejak laporan global terakhir pada April, IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan 2013 untuk AS dan Cina menjadi masing-masing 1,7% dan 7,8%. Lembaga ini memperkirakan ekonomi zona euro - terperosok dalam resesi terpanjang - menyusut sebesar 0,6% tahun ini, dua kali lipat tingkat perkiraan kontraksi pada bulan April.
"Sementara risiko lama tetap, risiko baru telah muncul, termasuk kemungkinan perlambatan pertumbuhan lebih lama di negara berkembang pasar," kata pernyataan IMF, menunjuk ke perlambatan pertumbuhan kredit dan kemungkinan bahwa modal akan kembali ke AS jika Federal Reserve mulai melonggarkan kebijakan pembelian obligasi pemerintah untuk mempertahankan suku bunga rendah.
Data terbaru dari Cina menunjukkan perlambatan sektor manufaktur besar. Efek pertumbuhan lebih lambat di Cina mulai dirasakan di pasar negara berkembang lainnya yang kaya komoditas seperti Brazil dan Afrika Selatan. IMF memangkas proyeksi untuk Brasil menjadi 2,5% dari 3% dan untuk Afrika Selatan menjadi 2% dari 2,8%.
Di antara tiga negara besar, hanya Jepang yang mencatat pertumbuhan di luar perkiraan, yaitu 2% tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,6%. IMF juga telah direvisi perkiraan untuk Inggris dan Kanada sebesar masing-masing 0,3% dan 0,2%.
CNN | TRIP B
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita Terpopuler:
Pedagang Tanah Abang Bandel, Ini Ancaman Ahok
Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris
Menteri Agama Bantah Dana Sidang Isbat Rp 9 Miliar
Kronologi Pemerkosaan Wartawati
Simulator SIM, Ini Pertanyaan KPK untuk Nanan
Berita terkait
Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen
51 hari lalu
Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.
Baca SelengkapnyaProfil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan
56 hari lalu
Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaSetelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil
56 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.
Baca SelengkapnyaShehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali
56 hari lalu
Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPartai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan
12 Februari 2024
Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.
Baca SelengkapnyaPemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara
8 Februari 2024
ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya
7 Februari 2024
Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
29 Januari 2024
Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?
29 Januari 2024
Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaSepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi
19 Januari 2024
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.
Baca Selengkapnya