Penyebab Kopi Indonesia Kalah dari Vietnam

Reporter

Kamis, 27 Juni 2013 12:42 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Lampung - Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Teguh Wahyudi, menyatakan produksi kopi Indonesia masih kalah dengan Vietnam. Penyebabnya, pertama, belum menggunakan bibit unggul kopi secara intensif dan merata. "Masih belum menyeluruh di Indonesia," kata dia sebelum penandatangan Memorium of Understanding (MoU) dengan Nestle dalam pengembangan produksi kopi di Indonesia hingga 2016 yang diteken di Lampung, kemarin, Rabu, 26 Juni 2013. (Baca: Nescafe Hibahkan 18 Ribu Bibit Kopi ke Petani)

Kedua, masih kurang terampilnya para petani lantaran kurang maksimalnya penyuluhan yang diberikan oleh para perangkat pemerintah daerah. Teguh menyatakan, dalam hal ini mestinya pemerintah daerah yang bergerak aktif dalam membantu petani. "Jika tidak, petaninya yang kesusahan," ujar dia.

Ketiga, kurangnya dukungan pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Mahalnya harga pupuk membuat kualitas dan produksi petani Indonesia tidak bisa maksimal. "Idealnya pemerintah memberikan subsidi pupuk," ujarnya.

Keempat, teknologi yang kurang memadai. Menurut Teguh, Vietnam telah memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan Indonesia.

Pada Selasa, 25 Juni 2013 lalu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan tiga aspek permasalahan dalam menghadapi industri kopi nasional yang sering ditemui oleh para pelaku usaha lokal. "Bahan baku, produksi, dan pasar," kata dia pada pembukaan Seminar dan Pameran Kopi Nusantara 2013 di Plasa Pameran Kementerian Perindustrian.

Pada aspek bahan baku, kata Hidayat, produksinya saat ini cenderung masih stagnan, belum ada inovasi baru yang dikembangkan. Selain itu, sering terjadi perebutan bahan baku antara perusahaan lokal dan eksportir asing. "Maka itu, kami akan jaga para pelaku usaha lokal," ujar dia.

AMRI MAHBUB

Berita Lainnya:
Nescafe Hibahkan 18 Ribu Bibit Kopi ke Petani
Jelang KTT APEC, AirAsia Akan Alihkan Penerbangan
Harga Emas Antam Anjlok Rp 5.000 per Gram
SBY: Berita Asap Media Singapura Berlebihan

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya