Ini Dampak Ekonomi Kabut Asap

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 26 Juni 2013 06:06 WIB

Seorang wanita terlihat mengenakan masker saat berjalan di kota Singapura, (20/6). Populasi asap kebakaran hutan di Indonesia membuat warga Singapura mengenakan masker saat pergi keluar rumah. (AP Photo/Joseph Nair)

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Satria Hamid, memperkirakan penjualan sektor retail bakal mengalami penurunan 20 persen akibat kabut asap yang terjadi di Riau. “Karena mengganggu kelancaran distribusi dan berujung penurunan penjualan sekitar 20 persen di area tersebut,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 25 Juni 2013, kemarin.

Dia memperkirakan, dampak asap tidak hanya menurunkan penjualan, tapi juga mengakibatkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Menurut Satria, akibat gangguan distribusi, harga barang retail bakal naik 15-20 persen. Padahal harga bahan pokok sudah naik 10-15 persen menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi. “Pemerintah harus turun tangan dan harus ditangani segera. Konsumsi masyarakat bisa terganggu karena hal ini.”

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani mengatakan sektor pariwisata pasti mengalami penurunan akibat kabut asap yang terjadi di Riau. “Banyak juga yang membatalkan pertemuan bisnis karena asap. Tapi kami belum bisa memperkirakan penurunan yang terjadi karena belum ada laporan. Yang pasti, hal ini mengganggu sektor pariwisata,” ujarnya kemarin.
<!--more-->
Akibat kabut asap, pemerintah Malaysia menyatakan status darurat. Perdana Menteri Najib Razak menyatakan Distrik Muar dan Ledang, yang terletak di Selatan Johor, berada dalam keadaan bahaya karena indeks polusi sudah mencapai lebih dari 750. “Tidak boleh ada kegiatan outdoor. Warga harus berdiam di rumah karena kondisi polusi yang berbahaya,” kata Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia, G. Palanivel, seperti dikutip dari laman Bloomberg Business Week, kemarin.

Di Singapura, kegiatan belajar-mengajar lumpuh total. Menurut laman Straits Times, kerugian yang diderita Singapura karena kebakaran hutan mencapai ratusan juta dolar Amerika. Sebagai perbandingan, pada 2006, ketika indeks polusi mencapai 150, kerugian mencapai US$ 50 juta. Sedangkan akibat asap pada 1997 kerugian mencapai US$ 300 juta.

Asap juga telah membuat salah satu pusat hiburan, Marina Bay Sands, merugi. Pendapatan dan arus kas Marina Bay Sands diprediksi menurun 4 persen pada kuartal kedua karena adanya asap tersebut. Banyak turis lokal dan internasional yang terpaksa menunda perjalanan mereka karena asap tersebut. (Baca Lengkap: Bencana Kabut Asap)

ALI NY | ANANDA TERESIA

Topik Terhangat
PKS Didepak?
| Persija vs Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM


Berita Terhangat
Hutan Terbakar, Malaysia Layangkan Nota Protes

Hutan Terbakar, Penjualan Retail Anjlok

Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan



Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya