Nasib Nelayan, Tangkapan Sedikit Harga Solar Naik

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 24 Juni 2013 15:58 WIB

Nelayan memasak ikan hasil tangkapannya di perahu seusai pulang berlayar setelah mencoba mencari ikan semalaman di kawasan Cilincing, Jakarta, Rabu (16/1). Beberapa nelayan mencoba kembali ke laut untuk mencari ikan setelah beberapa hari tidak melaut karena cuaca buruk. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah nelayan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara menjerit. Tak hanya karena tangkapan ikan seminggu terakhir sedikit akibat cuaca buruk, tapi juga karena harga BBM Solar naik sejak hari Sabtu lalu, 22 Juni 2013, dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter

Salah satu yang mengeluhkan hal ini adalah Ipan (42). Ia berkata, seminggu terakhir, pendapatannya menurun tajam akibat tangkapan ikan yang sedikit serta kenaikan harga BBM yang cukup signifikan.

"Biasanya, dulu sekali melaut saya bisa bawa pulang uang Rp1,8 juta. Sekarang, paling hanya memperoleh uang Rp1,1 juta," ujarnya berkeluh kesah di Perkampungan Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 24 Juni 2013.

Pendapatan yang sedikit itu, kata Ipan, diperparah dengan pengeluaran yang melonjak untuk membeli BBM. Ia berkata, pengeluaran untuk BBM yang sebelumnya hanya Rp900 ribu untuk 200 liter Solar, sekarang ia harus merogoh kocek Rp1,1 juta untuk 200 liter Solar.

"Pengeluaran untuk membeli bahan makanan dan kebutuhan pokok juga melonjak. Sudah tangkapannya kosong, ditambah harga BBM dan bahan pokok naik pula. Makin menjerit sajalah kaum nelayan," ujar Ipan melanjutkan keluhannya.

Dengan pengeluaran yang membengkak itu, kata Ipan, pengeluarannya boleh dikatakan lebih besar pasak daripada tiang. Ia pun mengaku nombok Rp400 ribu per bulan dan meminjam uang itu ke atasannya. "Untungnya bos bisa ngertiin, jadi kalau nanti saya punya uang bisa dicicil uang tombokan itu ke bos," kata pria asal Brebes, Jawa Tengah itu menjelaskan.

Hal senada diungkapkan oleh Wapo (42). Wapo mengatakan, sejak seminggu terakhir ikan hasil tangkapannya menurun. "Ikannya lagi pada kosong aja di laut. Biasanya bawa pulang Rp 2 juta sekarang cuma bawa pulang Rp 1,3 juta," ujar Wapo.

Menurut Wapo, pendapatan para nelayan tidak bisa diprediksi. Kadang nelayan mendapat tangkapan yang banyak, kadang juga mendapat tangkapan yang sedikit seperti saat ini.

Wapo menambahkan, meski tangkapannya kurang plus harga BBM naik, namun harga jual hasil tangkapannya ke para pengepul ikan tidak naik. Dia menjelaskan, untuk saat ini harga jual ikan teri ke pengepul Rp 4.000 per kg, kembung Rp 15.000 per kg, cumi Rp 22.000 per kg, udang kecil Rp 15.000 per kg dan udang besar Rp 30.000.

"Saya sih harapannya semoga harga jual ikan ke pengepul naik. Biar bisa nutupin biaya pengeluaran kami selama melaut," kata Wapo.

ISTMAN MP

Topik terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:

Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung

Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga

Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka

Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

53 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya