2014, BI Prediksi Kurs Rupiah Stabil Rp 9.500

Kamis, 20 Juni 2013 13:38 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan tekanan terhadap nilai tukar pada 2014 akan membaik seiring perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Tapi, nilai tukar rupiah tampaknya belum akan banyak menguat tahun depan.

Proyeksi bank sentral untuk nilai tukar sepanjang tahun 2013 dan 2014 masih sebesar Rp 9.500 - Rp 9.700 per dolar AS. "Perbaikan neraca pembayaran Indonesia akan mendorong nilai tukar rupiah di kisaran 9500 - 9700 per dolar pada 2014," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, Kamis, 20 Juni 2013.

Menurut Agus, NPI akan membaik mulai semester II 2013 dan berlanjut hingga 2014. Perbaikan ini terjadi karena membaiknya transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial.

Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan menurun didukung perbaikan kinerja ekspor non migas dan harga komoditas. Adapun transaksi finansial diperkirakan membaik seiring dengan kembali masuknya arus modal asing.

Belakangan nilai tukar rupiah terus melemah. Pada akhir Mei 2013, rupiah mulai menembus Rp 9.800 per dplar AS.

Mengacu pada data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah berada di level Rp 9.927 per dolar AS pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2013. Tahun ini, BI memperkirakan rata-rata kurs rupiah setahun di kisaran Rp 9.500 - Rp. 9.700. Adapun asumsi kurs dalam APBN Perubahan 2013 yakni Rp 9.600 per dolar AS.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri diperkirakan BI berada di kisaran 6,4 persen - 6,8 persen pada 2014, membaik dari target pertumbuhan ekonomi 2013 yakni 6,2 persen. Perbaikan terjadi karena kinerja ekspor berpotensi membaik seiring kenaikan laju pertumbuhan ekonomi negara-negara tujuan ekspor.

Berdasarkan konsensus proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, ekonomi global akan melaju lebih cepat tahun depan. Jika pada 2013 ekonomi global diproyeksi tumbuh 3,2 persen, pada 2014, ekonomi global diprediksi 3,8 persen.

Selain disokong perbaikan ekspor, Agus menjelaskan ekonomi tahun depan akan disokong oleh konsumsi domestik yang kuat, belanja pemilu dan turunnya inflasi. Lonjakan inflasi ke kisaran 7,2 persen - 7,69 persen pada 2013 diperkirakan BI hanya sementara.

BI optimistis inflasi akan kembali ke kisaran 3,5 - 5,5 persen pada 2014. "Potensi kenaikan inflasi jika harga BBM naik hanya bersifat sementara. Pada akhir kuartal 1 2014, indeks harga konsumen (IHK) diprediksi kembali pada level sebelum ada kenaikan BBM bersubsidi," kata Agus.

Stabilitas inflasi disokong membaiknya pasokan pangan dan tak adanya kenaikan harga barang yang bersifat strategis. Kondisi ini dodukung oleh peran aktif Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

9 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya