IMF: Presiden Baru Harus Jelaskan Langsung Kenaikan BBM

Reporter

Editor

Rabu, 29 September 2004 15:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Indonesia, Stephen B Schwartz, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia yang baru perlu melakukan upaya komunikasi yang intens dan serius dengan masyarakat apabila hendak mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Menurut Schwartz, hal ini perlu dilakukan karena pengurangan subsidi BBM tentu akan menaikkan harga jual produk BBM dalam negeri yang akan menimbulkan efek berantai berupa kenaikan harga-harga barang dan jasa yang akan memberatkan masyarakat banyak. Ini tidak mudah. Karenanya kalau perlu presiden berbicara langsung di depan televisi nasional dan memanfaatkan semua media mulai surat kabar, seminar sampai internet untuk menjelaskan kondisi yang ada, katanya usai menyampaikan ceramah di seminar Macro Economic Outlook 2005 oleh Standart Chartered Bank di Jakarta Penjelasan yang harus disampaikan, menurut Schwartz, adalah bahwa kenaikan harga BMM diperlukan untuk mengurangi subsidi BBM yang membengkak akibat kenaikan harga minyak dunia. Masalahnya, subsidi yang ada saat ini tidak tepat karena tidak menguntungkan masyarakat miskin yang dituju. Justru subsidi dinikmati oleh semua kalangan termasuk yang mampu, katanya. Oleh karena itulah, kata Schwartz, perlu dilakukan perubahan struktur subsidi yang ada sekarang agar masyarakat yang dituju benar-benar mendapat manfaat. Dalam hal ini pemerintah harus kembali pada sistem awal yakni menyalurkan BBM yang bersubsidi secara langsung. Sehingga harga BBM bisa dinaikkan, katanya. Pada saat bersamaan, kata Schwartz, pemerintah harus menyusun prioritas pengeluaran APBN. Harga BBM dunia yang membumbung sebenarnya juga membawa keuntungan sehingga meningkatkan penerimaan pemerintah. Harus disusun prioritas yang bisa mengkompensasi pengurangan subsisi BBM itu sehingga masyarakat tidak mampu mendapat manfaat yang seimbang dalam APBN, urainya. Walaupun demikian, kata Schwartz, pemerintah juga harus mewapadai efek berantai dari kenaikan harga BBM, yakni kenaikan harga barang dan jasa yang akan memicu inflasi. Tekanan inflasi pada saat justru harus mengejar tingkat pertumbuhan tinggi akan menjadi hambatan, katanya. Amal Ihsan - Tempo

Berita terkait

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

51 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

55 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

56 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

56 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

29 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

19 Januari 2024

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.

Baca Selengkapnya