TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Muhammad Suleman Hidayat, mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai low cost green car (LCGC), mobil murah, mobil listrik, dan biofuel, sudah resmi turun di Kementerian Perindustrian.
"PP Nomor 41 Tahun 2013 Tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor," kata dia di kantornya hari ini, Rabu, 5 Juni 2013.
Menteri Hidayat menuturkan, PP ini sudah diteken dari tanggal 23 Mei 2013 lalu. Dia mengatakan pengumuman PP ini memang lama karena menunggu nomor resminya. "Tapi sekarang sudah turun, bisa langsung diproduksi," kata Menteri Hidayat.
Dia juga mengatakan akan ada suatu acara yang mempertemukan semua produsen mobil yang ada di Indonesia. Ini dimaksudkan untuk menyukseskan program penghematan energi sejalan dengan rencana pemerintah. "Mobil-mobil ini nantinya bisa jadi alternatif terkait naiknya harga bahan bakar minyak," ujar dia.
Dua pabrikan mobil Eropa, VW dan Peugeot, sudah meminta izin ke Kementerian Perindustrian untuk mendirikan pabrik di Indonesia. "Namun, pemerintah masih memprioritaskan pabrikan lokal dan Asia dulu," ujar Menteri Hidayat.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustian, Budi Dharmadi, menyatakan persyaratan mengikuti program mobil murah cukup ketat.
Alasannya, pembuatan transmisi dan mesin harus dibuat di dalam negeri. Namun, menurut Budi, para produsen bisa memilih opsi lain. "Low cost emission," ucap dia di tempat yang sama.
AMRI MAHBUB
Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Geng Sopir Angkot 'The Doctor' Lakukan Pembunuhan
Ruhut Tantang PKS Keluar dari Koalisi
Lawan Belanda, Timnas Indonesia Latihan Perdana
Usai Kunjungan Priyo, Kalapas Sukamiskin Ditegur
Berita terkait
Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV
54 hari lalu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.
Baca SelengkapnyaKemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang
1 Maret 2024
Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.
Baca SelengkapnyaGanjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak
23 Februari 2024
Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.
Baca SelengkapnyaTMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024
21 Februari 2024
TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.
Baca SelengkapnyaChery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia
17 Oktober 2023
Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.
Baca SelengkapnyaMengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia
14 Agustus 2023
lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan
Baca SelengkapnyaKisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor
6 Agustus 2023
Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.
Baca SelengkapnyaAEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik
25 Juli 2023
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:
Baca SelengkapnyaKemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies
18 Juli 2023
Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaStudi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir
15 Juli 2023
Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.
Baca Selengkapnya