Tiket Tambahan Kereta Lebaran Dibuka Mulai 1 Juni
Editor
Setiawan Adiwijaya
Kamis, 30 Mei 2013 10:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiket Kereta tambahan sudah mulai bisa dibeli pada 1 Juni mendatang. Sedangkan KA tambahan Lebaran mulai dioperasikan pada 1 Agustus 2013. Rute-rute yang dilayani KA tambahan Lebaran antara lain dari Jakarta ke Solo, Surabaya, Malang, Bandung, Cirebon, Kutoarjo, dan dari Bandung ke Solo. "Dengan jumlah total tempat duduk 22.896 "seat" per hari," kata Kepala Humas KAI, Mateta Rijalulhaq, dalam konferensi pers, Kamis, 30 Mei 2013.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 1.558 unit armada kereta untuk angkutan Lebaran tahun ini. "Terdiri dari 1.419 unit kereta dinas dan 139 kereta cadangan," kata Mateta Rijalulhaq. KAI juga menyiapkan 307 lokomotif, yang terdiri dari 266 lokomotif dinas serta 41 lokomotif cadangan.
Ia menjelaskan, KAI telah menyiapkan sarana perjalanan KA reguler dan KA tambahan Lebaran kelas komersial dan nonkomersial. Masa angkutan Lebaran ditetapkan 22 hari, pada 29 Juli - 19 Agustus 2013. Jumlah penumpang diprediksi mencapai 1.779.270 orang.
Mateta menuturkan, KAI akan mengoperasikan 305 perjalanan, yang terdiri dari 265 KA reguler dan 40 KA tambahan Lebaran. "Untuk KA tambahan Lebaran terdiri dari 22 KA komersial dan 18 yang nonkomersial," ucapnya.
Tiket KA tambahan sudah mulai bisa dibeli pada 1 Juni mendatang. Sedangkan KA tambahan Lebaran mulai dioperasikan pada 1 Agustus 2013. Rute-rute yang dilayani KA tambahan Lebaran antara lain dari Jakarta ke Solo, Surabaya, Malang, Bandung, Cirebon, Kutoarjo, dan dari Bandung ke Solo. "Dengan jumlah total tempat duduk 22.896 "seat" per hari," kata Mateta.
Untuk prasarana, ia melanjutkan, KAI sudah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS). Peralatan itu ditempatkan pada titik-titik rawan banjir dan longsor. Selain itu, Mateta mengatakan KAI melakukan pemeriksaan ekstra seluruh jalur KA dan perondaan di lintasan KA pada waktu rawan.
“KAI bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjaga keselamatan di perlintasan-perlintasan sebidang,” katanya.
MARIA YUNIAR
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah