Boediono: Pasar Dalam Negeri Harus Yang Utama

Kamis, 23 Mei 2013 13:17 WIB

Wakil Presiden Boediono. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono menegaskan, pasar domestik harus jadi perhatian utama perbankan nasional. "Perbankan nasional harus berperan dominan di dalam negeri," kata Boediono saat membuka Indonesia Banking Expo 2013 di Jakarta, Kamis, 23 Mei 2013.

Boediono menjelaskan dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), perbankan nasional punya dua tantangan. Pertama, bagaimana menjadi tuan rumah di negara sendiri. Kedua, bagaimana menjadi pemain berarti di pasar luar negeri. "Yang pertama mungkin lebih mudah dari yang kedua, tapi yang pertama harus jadi yang utama.”

Ia mengingatkan, pengalaman yang terjadi di Siprus dan Islandia. "Aset perbankannya 4 kali PDB tapi dikendalikan internasional, (perbankan) dalam negeri kacau," ucapnya.

Kemampuan perbankan dalam negeri untuk mendukung secara dominan ekonomi riil dalam negeri dinilai Boediono sangat penting. Ia mengundang perbankan untuk menyampaikan sarannya kepada Pemerintah terkait pelaksanaan MEA khususnya terkait integritas keuangan tahun 2020.

"Celah sampai 2020 masih ada. Usul ke pemerintah, komandan Pak Menko. Beliau akan bikin tim untuk ini," ujar Boediono. Dengan catatan, masukan akan dipertimbangkan sesuai rambu-rambu agar tidak melanggar komitmen Indonesia dengan negara ASEAN lainnya.

Dalam rangka mengembangkan peran perbankan domestik, Boediono menyebut ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni kapitalisasi dan persaingan bisnis. " Tanpa kapitalisasi yang kuat tidak bisa," katanya.

Boediono juga mendorong arus modal dari dalam negeri untuk mau masuk ke sektor perbankan. "Dari luar capital banyak dari dalam sedang-sedang. Ya mbok (pemodal dari dalam) masuk untuk dukung perbankan nasional," katanya. Modal dari dalam ini yang dinilai lebih meyakinkan dan membanggakan.

Adapun dalam hal persaingan, Boediono menjelaskan, peran perbankan adalah meningkatkan kemampuan sementara peran pemerintah adalah memastikan persaingan adil. "Rasanya tidak mungkin lagi untuk menutup semuanya. Kuncinya, harus meningkatkan kemampuan untuk bersaing dan membuat persaingan seadil mungkin," katanya.

MARTHA THERTINA

Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat
| Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah

Inilah Daftar Aliran Dana Fathanah ke 45 Perempuan
PKS: VW Caravella Milik Luthfi, bukan DPP

Lutfhi Minta Fee Impor Daging Naik 100 Persen

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

28 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

28 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya