Dua Jurus Chatib Basri Meredam Inflasi

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 22 Mei 2013 08:38 WIB

Hatta Rajasa, pejabat sementara menteri keuangan, memberi ucapan selamat kepada menteri keuangan Muhammad Chatib Basri usai acara pelantikan di Istana Negera, Jakarta, (21/5). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menyiapkan dua langkah untuk meredam inflasi. Langkah ini diambil menyusul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Langkah pertama, kata Chatib, adalah mengendalikan harga komoditas yang berpengaruh paling besar dalam inflasi, yaitu pangan. “Ketika ada langkah-langkah untuk memastikan bahwa pasokan pangan ada, inflasinya relatif bisa diredam,” ujarnya setelah dilantik sebagai Menteri Keuangan di Istana Negara, 21 Mei 2013, kemarin.

Dia mencontohkan, harga produk hortikultura beberapa bulan yang lalu menjadi penyumbang tingginya inflasi. Tapi inflasi bisa langsung dikendalikan setelah Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mengambil langkah mengamankan pasokan produk hortikultura.

Ke depan, Indonesia harus mampu mengendalikan harga komponen yang paling berkontribusi banyak pada inflasi, salah satunya adalah produk pangan. Dengan cara ini, tingkat inflasi tak lagi melonjak seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu. “Ada ruang agar dampaknya (kenaikan harga) berkurang dari yang kami perkirakan,” kata Chatib.

Langkah kedua, menyediakan bantuan kepada rakyat miskin agar bisa beradaptasi dengan kenaikan harga BBM. Guncangan yang dirasakan masyarakat miskin akibat kenaikan harga BBM harus diimbangi dengan kompensasi dari pemerintah. Dia mengatakan, ada dua kompensasi yang diberikan, yakni dana Beasiswa Siswa Miskin dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat.

Menurut Chatib, bantuan kepada masyarakat miskin sangat penting untuk mengurangi shock akibat kenaikan harga. “Bantuan yang sifatnya sementara dan langsung itu harus,” ujarnya. Pemberian bantuan tersebut, kata dia, sekaligus untuk mengubah subsidi dari masyarakat menengah ke masyarakat miskin.

Selain masalah inflasi, Chatib akan berfokus pada percepatan penyerapan anggaran. Untuk itu, dia berencana menghilangkan hambatan-hambatan dalam pencairan anggaran di Kementerian Keuangan. “Good governance perlu kami jaga dengan baik. Namun Kementerian Keuangan perlu juga menjadi helper, instead of stopper.” (Baca: Chatib Basri Diminta Tolak Titipan Partai)

Sikap proaktif...


<!--more-->

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

19 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

40 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

49 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

56 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya