Bank Indonesia: Petani Bisa Akses Harga Via Ponsel

Rabu, 15 Mei 2013 23:25 WIB

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menggandeng perusahaan telekomunikasi dan Pemerintah Daerah meluncurkan sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbako) dan sistem informasi harga dan produksi komoditi (Sihati).

"Sistem informasi itu berisi hal-hal dari mulai ramalan cuaca, harga sehari-hari di pasar eceran, bisa juga harga dari hasil-hasil para petani di tingkat pedagang pengumpul," ucap Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution di Bank Indonesia, Rabu, 15 Mei 2013.

Dengan jalan ini, kata Darmin, petani tak perlu was-was lagi soal harga jelang panen. Petani bahkan bisa membandingkan harga di pengumpul satu dengan pengumpul lainnya untuk mendapat harga terbaik. Begitu juga saat petani ingin membeli pupuk. "Ini bisa meningkatkan bargaining position para petani kita, sehingga sedikit banyak bisa mengurangi tekanan pasar oligopolistik dan monopolistik," ucap Darmin.

Adapun dari segi layanan pembayaran, ke depan, para petani di daerah terpencil juga bisa memanfaatkan layanan transfer atau pengiriman uang elektronik melalui ponsel. "Mau beli kambing, petani bisa bayar pakai SMS," ucapnya. Dengan cara ini, petani tak perlu bertransaksi secara tunai. Jika membutuhkan uang tunai, petani bisa menemui agen-agen bank atau agen perusahaan telekomunikasi untuk menarik uangnya.

MARTHA THERTINA


Berita Terpopuler:
Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah

Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja

Politikus Golkar Ini Sering Bolos di Paripurna

Pegawai Pajak Tertangkap Lagi, Ini Jawaban Dirjen

Dibilang Goda Lelaki, FB Rachel Maryam Diretas

Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

28 menit lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya