Sekretaris Gabungan Sepakati Kenaikan Harga BBM

Selasa, 14 Mei 2013 09:57 WIB

Aburizal Bakrie. ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris gabungan (Setgab) koalisi menggelar rapat terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Pada rapat tersebut disepakati pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

"Semua sepakat ada kompensasi jangka pendek dan panjang. kan untuk kepentingan rakyat" kata pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Koalisi Aburizal Bakrie di Jakarta Senin malam, 13 Mei 2013.

Dana yang dianggarkan Rp 13-14 trilin dan diberikan kepada 62-65 juta orang. Bantuan untuk penduduk penghasilan rendah itu akan mencapai US$ 1-2 per hari atau Rp 584 ribu per bulan.

Dengan kesepakatan ini Pemerintah akan menaikkan harga premium Rp 2.000 per liter menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan solar akan naik Rp 1.500 menjadi Rp 5.500. Dengan kesepakatan itu kini tinggal Gerindra dan PDI Perjuangan yang belum sepakat rencana kenaikan.

Selain itu Setgab menurut dia juga sepakat mempercepat pembahasan RAPBN-P menjadi APBNP. "Menyelesaikannya dalam waktu sebulan. Kita sepakat mendukung pemerintah menurunkan subsidi BBM," katanya. Rencananya, Selasa 14 Mei, pemerintah akan datang ke DPR.

Diwawancara terpisah Mantan Sekertaris Setkab yang kini menjabat sebagai Ketua Harian DPP Syarief Hasan menuturkan rapat berjalan lancar. "Tidak alot kok, buktinya mulai pukul 21.00 sekitar pukul 22.00 sudah selesai," katanya.

Mengenai berapa besaran BLSM ia enggan menjawab. "Itu domain pemerintah," katanya. Setgab menurut dia tidak memberikan saran atau masukan tertentu mengenai besaran."Tidak tidak ada itu," katanya. Adapun rapat menurut dia dihadiri seluruh ketua Fraksi. "Hanya PKS saja yang diwakilkan," katanya.

Seperti diketahui masalah pemberian BLSM menjadi pengganjal rencana kenaikan harga BBM. Pada rapat-rapat sebelumnya, anggota koalisi belum menyepakati pemberian BLSM. Pada rapat setkab yang berlangsung 30 April lalu, PPP dan PKB menolak kompensasi dalam bentuk BLT.

Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar, membenarkan bahwa koalisi menyepakati pemberian BBM. "Iya sepakat, (Diberikan) enam bulan," katanya. Tak berkomentar banyak, ia buru-buru memacu kendaraannya.

ANANDA PUTRI

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya