BI: Kredit Perbankan Melambat

Reporter

Jumat, 10 Mei 2013 17:48 WIB

Perry Warjiyo . Tempo/Panca Syurkani.

TEMPO.CO, Jakarta -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan kinerja perbankan secara keseluruhan stabilitasnya masih terjaga. Namun terjadi perlambatan fungsi intermediasi perbankan. “Sampai dengan akhir Maret tumbuh 20,2 persen year on year, kalau tahun lalu 24,9 persen,” ucapnya di ruang pers BI, Jakarta, Jumat 10 Mei 2013.

Bank Sentral mencatat perlambatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada kredit modal kerja 23,7persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 25,2 persen. Untuk kredit investasi juga mengalami penurunan dari 30,6 persen menjadi 23,2 persen. Hal yang sama juga terjadi pada kredit konsumsi dari 20,5 menjadi 18,9 persen.

BI mencatat pembiayaan industri non bank ikut melambat. Triwulan I 2012 sebesar 35,3 persen, pada Triwulan I 2013 sebesar 16,8 persen. “Namun kalau kita lihat dari risiko perbankan masih terkendali, dengan NPL Gross Maret tahun lalu 2,29 persen, sekarang 1,7 persen,” katanya.

Perry menuturkan perlambatan penyaluran kredit perbankan dan industri keuangan non bank ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun secara keseluruhan hal ini masih wajar, karena sebelumnya justru mengarah ke ekspansi yang terlalu cepat. “Perlambatan ini justru menunjukkan pertumbuhan yang masih wajar dan normal,” katanya.

Secara keseluruhan, Perry menunjukkan sektor-sektor yang mengalami penurunan kredit, antara lain, sektor pertambangan dari 34,4 menjadi 19 persen, sektor pertanian dari 30,7 menjadi 26,6 persen.

Konstruksi turun dari 22 persen menjadi 17,6 persen. Untuk jasa sosial, turun dari 21 menjadi 9,6 persen. Sementara sektor listrik Kuartal turun tajam dari 77,3 persen menjadi hanya sebesar 4,6 persen. “Kredit ke sektor listrik saat ini hanya pembangunan skala kecil, seperti 1000 Megawatt.”

LINDA TRIANITA

Topik Terhangat:
Penggerebekan Teroris |
E-KTP | Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Cinta Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita Terpopuler
Jumat Pagi Terjadi Gerhana Matahari

Masih Heboh Foto Mesra Ariel ' Noah' dan Devi Liu

Nikahi Sefti, Ahmad Fathanah Mengaku Duda

Rooney Hapus 'Manchester United' dari Twitter-nya

Fathanah Ingin Hancurkan Citra PKS?

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

6 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

8 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

15 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya