TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero ) Ferry Danang S. Baskoro mengatakan ASDP merugi Rp 55 miliar pada 2012 dalam pengoperasian kapal perintis.”Tahun ini ruginya Rp 55 miliar, berkurang dari tahun sebelumnya Rp 66 miliar,” katanya di Kementerian BUMN, Selasa 7 Mei 2013.
Kerugian ini menurut dia disebabkan biaya operasional yang lebih besar daripada pendapatan. “Penumpangnya sedikit, harga pokok produksi lebih besar atas subsidi.”
Namun begitu Danang menyatakan komitmennya untuk tetap mengoperasikan kapal perintis.”Itu tetap harus ada. Coba Anda bayangkan pulau-pulau terluar kalau tidak dilayani, siapa yang akan berlayar ke pulau-pulau tersebut,” katanya.
Adapun untuk kerugian ini ia menuturkan akan ditutupi oleh lintas komersial. “Saling menutupi, jadi kerugian ditutup oleh pendapatan operasi lintasan komersial."
Tahun 2012, ASDP menurut dia mencatatkan laba bersih sekitar Rp 159 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 125 miliar. “Kenaikan karena kita utilisasi kapal, load factor-nya diperbesar 30 persen,” katanya.
Memasuki bulan Mei ini Danang juga menuturkan perseroan tengah mengurus perizinan untuk melakukan peluncuran armada baru, KMP Portlink di lintasan Merak - Bakauheni. Dengan ukuran dan kapasitasnya yang besar untuk ukuran kapal ro-ro di Indonesia, Portlink diharapkan dapat membantu kinerja kapal di lintasan Merak- Bakauheni yang sangat sibuk. “Kapal ini mampu mengangkut setidaknya 1000 penumpang, 309 kendaraan kecil dan 62 truk dengan ukuran 12 meter,” katanya.