Indonesia Akan Beli Minyak dari Tatarstan, Rusia

Reporter

Kamis, 2 Mei 2013 12:17 WIB

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Indonesia menjajaki kerjasama di bidang pangan dan energi dengan Republik Tatarstan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan tertarik untuk kerjasama di bidang energi terutama pada sektor minyak bumi. Republik Tatarstan adalah negara bagian penghasil minyak cukup besar di Federasi Rusia.

"Rusia penghasil minyak, dengan Tatarstan sebagai penghasil minyak yang besar. Jadi kita bisa saja kerjasama dalam energy security," kata Hatta saat jumpa pers seusai menerima Presiden Republik Tatarstan, Rustam Nuegalievich Minnikhanov, di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2013.

Selain itu, kerjasama juga akan meliputi Islamic Banking, halal food, riset, smart city, transportasi, dan teknologi. Hatta menyatakan Republik Tatarstan cukup tertarik untuk kerjasama mengenai produk halal Indonesia. "Tatarstan cukup tertarik dengan produk halal Indonesia karena tuntutan meningkat, bukan hanya muslim, tapi juga non muslim," katanya.

Hatta menambahkan kerjasama di bidang pangan akan ditingkatkan pada produk gandum, karena kebutuhan gandum di Indonesia amat besar. Adapun Indonesia, akan menawarkan beberapa sektor pangan seperti sawit, kakao, kopi. "Kita juga akan meningkatkan kerjasama riset dengan pertukaran pendidikan."

Selain itu, kerjasama juga akan meliputi bidang manufaktur dan industri militer. Menurut Hatta, perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang cukup pesat dan Rusia mempunyai teknologi yang cukup bagus. "Untuk industri militer kita punya PT DI, bagaimana ini dikembangkan untuk memperkuat kemampuan militer dalam negeri," katanya.

Pertemuan Hatta dengan delegasi Republik Tatarstan merupakan pertemuan pertama dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara. Pertemuan berikutnya akan diadakan di Tatarstan.

Hatta menyatakan, secara umum total perdagangan Indonesia dengan Federasi Rusia telah meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Pada 2008, nilainya hanya US$ 1,66 miliar dan kini menjadi US$ 3,37 miliar pada 2012. Neraca perdagangan kedua negara juga meningkat signifikan, dari US$ 900 juta menjadi US$ 1,64 miliar. "Peningkatan ini dipicu oleh naiknya impor non-minyak dan gas kedua negara dari US$1,24 miliar menjadi US$1,78 miliar pada periode yang sama," kata Hatta.

Sementara itu, Presiden Republik Tatarstan, Rustam Nuegalievich Minnikhanov mengaku sangat berminat untuk menjalin bekerjasama dengan Indonesia. Menurut dia, pertemuan Komisi Kerjasama Indonesia-Federasi Rusia yang akan digelar pada Mei 2013 depan di Tatarstan akan menjadi fondasi kuat bagi hubungan kedua negara.

"Indonesia hari ini merupakan negara yang ekonominya maju cepat. Saya ingin sampaikan harapan pada pimpinan Indonesia dan warga Indonesia supaya lebih makmur, sejahtera, dan berkembang," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Topik Terhangat:

Harga BBM |
Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg


Berita Terpopuler:
Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah

Coboy Junior Diadukan ke Komisi Penyiaran

Tiga Isu Negatif Terkait Akun @SBYudhoyono

Ayu Azhari: Saya Korban Janji Ahmad Fathanah

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

30 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya