Seorang sedang menggunakan telepon selularnya dekat menara komunikasi di kawasan Pejaten Barat, Jakarta, (29/12). Pemerintah memberikan izin pembangunan 240 menara telekomunikasi bersama diwilayah Tangerang. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta -Sebagai ibukota, Jakarta harus tampil sebagai kota digital berkelas dunia. Itu penting supaya Jakarta mampu bersaing dengan ibukota negara-negara lain yang maju secara digital. Sayangnya, sampai sekarang infrastruktur telekomunikasi di kota ini masih belum memadai.
"Seharusnya infrastrukur teknologi informasi adalah pendukung utama untuk menjadikan Jakarta sebagai digital city. Tapi ini masih kurang memadai dan masih di bawah standar," kata Direktur Komersial Indosat, Eric Meijer, Kamis 2 Mei 2013.
Eric berbicara pada rangkaian acara Jakarta Marketing Week 2013. Acara ini secara khusus membahas peranan teknologi informasi dalam mempermudah kehidupan warga Ibu Kota.
Ini tentu ironis. Pasalnya, sektor teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Indikatornya adalah penetrasi internet yang mencapai 80 persen dan makin terkoneksinya penduduk Jakarta lewat media sosial.
Padahal sebagai Ibu Kota, kata Eric, Jakarta harus menjadi digital city yang mampu membuat warganya saling terkoneksi. "Di masa depan, faktor digital akan menjadi penentu seseorang untuk menetap di suatu kota," kata Eric.
CEO Tele Hasan Mandiri, Hasan Aula, mendesak pemerintah menyiapkan jaringan infrastruktur data yang terintegrasi antar operator, baik lokal maupun asing. “Harus ada regulasi yang memudahkan para pelaku teknologi dan informasi,” katanya.