Pertumbuhan Kredit Mikro BRI Melambat

Reporter

Rabu, 24 April 2013 20:20 WIB

Seorang pengunjung memilih kain batik Lasem, pada Finance & UMKM Expo di Semarang, Jateng, Jumat (25/5). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan kredit mikro Bank Rakyat Indonesia melambat hanya 22,3 persen pada kuartal pertama tahun ini. Pertumbuhan tersebut lebih rendah ketimbang pertumbuhan kredit seluruhnya yang mencapai 27,6 persen.

Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah BRI, Djarot Kusumayakti, mengatakan penurunan kredit mikro wajar pada waktu tertentu, misalnya, hari raya Natal, tahun baru dan musim panen. "Drop cukup lumayan pada Januari lalu," katanya dalam Paparan Kinerja BRI, Rabu, 24 April 2013.

Penyaluran kredit mikro pada Februari - Maret mencapai di atas Rp 2 triliun. Lalu naik menjadi Rp 2,7 triliun pada pertengahan April. Djarot berharap penyaluran mencapai Rp 3 triliun sampai akhir April ini. "Jika sustain, minimal (pertumbuhan) akan sama dengan kredit BRI lainnya."

Porsi kredit mikro mencapai 31,07 persen dari total kredit pada kuartal pertama tahun ini. Porsi ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni 32,42 persen. Adapun porsi kredit menengah turun tipis dari 4,69 persen menjadi 4,58 persen.

Porsi kredit korporasi naik dari 8,61 persen menjadi 10,88 persen. Adapun porsi kredit untuk BUMN tercatat naik dari 12,76 persen menjadi 16,02 persen. Sementara itu, porsi kredit ritel turun dari 41,52 persen menjadi 37,45 persen.

Djarot menegaskan BRI tetap Bank UMKM. Dalam rencana bisnisnya, BRI menargetkan menjaga porsi portofolio kredit mikro 32-34 persen dari total portofolio kreditnya. Ia memberi catatan, jumlah debitur mikro BRI sudah mencapai 5,7 juta orang dengan rasio kredit bermasalah netto 0,51 persen.

Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, mengatakan penambahan kantor cabang dan teras BRI hingga ke pelosok akan meningkatkan kredit mikro. "Mesin kami belum kerja 100 persen," katanya.

Sepanjang kuartal pertama 2013, BRI membukukan kenaikan laba bersih Rp 5,01 triliun atau meningkat 18,76 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,22 triliun. Aset tumbuh 19,8 persen dari Rp 427 triliun menjadi Rp 511,98 triliun. "Target laba (tahun ini) 15 persen, kredit 18-22 persen," ucapnya.

Kredit tumbuh 27,6 persen dari Rp 283,14 triliun menjadi Rp 361,26 persen. Dana pihak ketiga naik 19,6 persen dari Rp 336,96 triliun menjadi Rp 403,09 persen. Adapun rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) naik dari 84,03 persen menjadi 89,62 persen dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross dari 2,73 persen menjadi 1,97 persen.


MARTHA THERTINA

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

15 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

17 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

32 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

32 hari lalu

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

34 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya