TEMPO.CO, Jakarta - Emiten produsen produk konsumsi PT Tigaraksa Tbk (TGKA) menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 59,6 miliar. Direktur Utama Tugaraksa Siannie Widjaja mengatakan belanja modal itu akan digunakan bagi empat segmen bisnis perseroan. "Belanja modal tahun ini sebesar Rp 59,68 miliar,” katanya usai acara rapat umum pemegang saham tahunan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 April 2013.
Menurut dia, dari angka itu sebesar Rp 41,5 miliar akan digunakan untuk belanja modal unit usaha Blue Gas Indonesia. Kemudian untuk produk konsumsi sebesar Rp 15, 2 miliar, jasa manufaktur sebesar Rp 2,7 miliar dan untuk produk pendidikan sebesar Rp 143 juta. “Pembagian belanja modal untuk unit usaha Blue Gas Indonesia dialokasikan cukup besar karena untuk pembangunan sarana dan prasarana,” ujarnya.
Dia mengatakan perseroan telah mengikat kontrak kerja sama dengan dua perusahaan pada tahun lalu. "Dengan PT Multi Bintang Indonesia Niaga dan Jump! Distributors Indonesia" katanya. Kerjasama itu seiring target perseroan untuk meningkatkan kinerja tahun ini. Namun Siannie tidak merinci target pendapatan dan laba bersih tahun ini.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Tigaraksa Budy Purnawanto mengatakan tahun lalu penjualan bersih perseroan naik 15,8 persen menjadi Rp 7,49 triliun. Kenaikan penjualan ditopang unit usaha produk konsumsi. "Kontribusinya sebesar 93,4 persen dari total pendapatan,” kata Budy.
Sisanya adalah kontribusi dari Blue Gas Indoesia sebesar 5,7 persen, produk edukasi sebesar 0,6 persen dan produk manufaktur sebanyak 0,3 persen. Tahun lalu perseroan membukukan total aset sebesar Rp 2,3 triliun. Angka itu naik sebesar 29,8 persen dari Rp 1,8 triliun di 2011.
Laba kotor perseroan di 2012 naik 15,5 persen menjadi Rp 733,6 miliar dari Rp 635 miliar di 2011. Laba bersih naik sebesar 8,4 persen menjadi Rp 117,6 miliar di 2012 dari Rp 108,5 miliar di 2011.
Mengenai pembagian dividen, Budy mengatakan pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 67 miliar. "Dividen akan diberikan pada 30 Mei 2013" kata Budy. Nilai deviden tunai naik 15 persen menjadi Rp 73 per lembar saham untuk tahun buku 2012 dari Rp 63,5 per lembar saham untuk tahun buku 2011.
RIZKI PUSPITA SARI
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini