Sejumlah petugas gabungan melakukan evakuasi barang dan penumpang pesawat Lion Air yang tergelincir ke laut setelah berusaha mendarat di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, Sabtu (13/4). Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-960 rute Bandung-Denpasar tergelincir di Bandara Ngurah Rai saat mendarat sehingga menyebabkan ratusan penumpang cedera. ANTARA/HO-BASARNAS
TEMPO.CO, Cianjur - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan terus mengikuti perkembangan kecelakaan pesawat Lion Air di perairan Bali, Sabtu sore 13 April 2013. SBY mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan seusai mendapat info kecelakaan.
"Kecelakaan ini tidak ada korban, saya minta perawatan untuk yang luka-luka," kata SBY, saat meluncurkan akun Twitter pribadinya, di Istana Kepresidenan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu malam 13 April 2013.
SBY juga mencuitkan peristiwa kecelakaan di akun Twitter miliknya. "Terhadap kecelakaan Lion Air di Bali, saya telah menginstruksikan Menhub untuk merawat yang luka dan melakukan investogasi. *SBY*," tulisnya melalui akun @SBYudhoyono.
Pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Bandung-Denpasar mengalami kecelakaan di sisi landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai, Bali. "Pesawat tersebut crash, patah di bagian ekor, dan posisi ada di air," ujar Humas PT Angkasa Pura I cabang Bandara Ngurah Rai, Alfazah, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 13 April 2013.
Pesawat jenis Boeing 737-800 itu dijadwalkan tiba di Bandara Ngurah Rai pukul 15.16 WITA. Namun pesawat mengalami kecelakaan pada 15.10 WITA. Pesawat yang mengalami kecelakaan di ujung runway bandara itu tidak meledak. Seluruh penumpang selamat. (Baca: Kronologi Kecelakaan Pesawat Lion Air dari Saksi)
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.