TEMPO.CO, Jakarta - Ekspektasi para pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga Fasilitas Bank Indonesia (FasBI) tidak terealisasi dalam Rapat Dewan Gubernur BI Kamis kemarin membuat rupiah kembali melemah dan tertahan di atas 9.700 per dolar Amerika Serikat (AS). Padahal risk aversion (keberanian mengambil risiko) investor sedang meningkat seiring menguatnya euro kembali berada di atas US$ 1,3.
Ditransaksi pasar uang hari ini nilai tukar rupiah ditutup di level 9.713 per dolar AS, yang berarti melemah 11 poin dibanding posisi sehari sebelumnya id 9.702 per dolar.
Head of Research Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti menjelaskan, tingginya inflasi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencapai 2,43 persen membuat para pelaku pasar menuntut kenaikan suku bunga agar keuntungan yang diperoleh tidak tergerus inflasi.
Memasuki triwulan kedua, inflasi akan tetap tinggi seiring naiknya Tarif Daya Listrik (TDL) mulai bulan ini, Upah Minimum Regional (UMR) di berbagai daerah akan memicu inflasi. “Ditambah lagi rencana kebijakan Bahan Bakaar Minyak (BBM) bersubsidi bisa menyumbang kenaikan harga barang yang akan berujung inflasi dapat membebani rupiah,” paparnya.
Namun, BI akan tetap berada di pasar agar mata uangnya tidak melemah terlalu tajam. Bila harga saham di bursa terus naik, setidaknya pelemahan rupiah juga bisa tertahan dan bahkan bisa menguat kembali ke 9.600 per dolar AS.
Menguatnya euro ke level US$ 1,3 dari keterpurukannya bukan karena fundamental, tetapi karena melemahnya yen Jepang hingga ke 99 per dolar AS. Permintaan yen meningkat seiring melemahnya mata uang Jepang untuk di investasikan dalam mata uang lainnya termasuk di negara berkembang seperti rupiah.
Para investor mencoba memanfaatkan carry trade (meminjam dana dalam bentuk yen dan di investasikan dalam mata uang yang berimbal hasil tinggi) ditengah menguatnya risk aversion di pasar global.
VIVA B. K
Berita Terpopuler:
Pejabat DKI Mundur, Meninggalkan Jokowi
Cara Pargono Memeras Asep Hendro
DPRD Jakarta Tuding Jokowi Sebabkan Pejabat Mundur
Pilihan 2014 Cuma Mega, Prabowo, dan Ical
Di Hugo's Cafe, Deki Akrab dengan Anggota Kopassus
Berita terkait
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
9 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
9 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
10 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
10 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
10 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
11 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca SelengkapnyaAgenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua
26 Oktober 2023
Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?
Baca Selengkapnya