Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana menginvestasikan US$ 1,5 miliar untuk mengembangkan gas metana batubara (coal bed methane/CBM) di Indonesia. Investasi itu dilakukan untuk mengebor 200 sumur eksplorasi dalam waktu 5 tahun ke depan.
"Coalbed Methane (CBM) atau gas methane batubara merupakan gas serbaguna yang mampu memenuhi kebutuhan berbagai macam pasar dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu setengan dari harga minyak diesel," kata Karen dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 April 2013.
Karen menyatakan potensi CBM di Indonesia sangat besar, bahkan menempati urutan ke-6 di dunia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan potensi CBM di Indonesia mencapai 450 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF).
Karen mengatakan, dalam satu dekade terakhir kebutuhan energi primer Indonesia telah tumbuh 50 persen. Sementara tingkat produksi minyak mentah telah turun hampir 50 persen dari masa puncak produksi dengan rata-rata produksi 1,6 juta barel per hari pada 1995 menjadi rata-rata 861.000 barel per hari pada 2012.
"Cepat atau lambat Indonesia dan juga negara dunia lainnya harus mengucapkan selamat tinggal pada minyak sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik," kata Karen.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.