TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan regulasi mengenai mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) masih belum rampung dan memerlukan beberapa perbaikan. "Masih proses sebelum ditandatangani. Dalam sebuah proses legal administration perbaikan-perbaikan biasa terjadi," katanya di pabrik Daihatsu, Sunter, Rabu, 10 April 2013.
Ia mengatakan perbaikan yang tengah dilakukan tidak menyentuh masalah substansial. Perbaikan yang dilakukan menyangkut tata bahasa. Budi yakin regulasi ini akan segera keluar walaupun ia belum memastikan tanggal berapa aturan ini akan dikeluarkan. "Kan ada bahasa hukum, bahasa engineering, bahasa dagang, tinggal masalah legal administration saja. Bulan ini baru tanggal berapa," katanya.
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengatakan Daihatsu masih terus menunggu kapan regulasi mobil hijau keluar. Ia pun menyerahkan kepada instansi terkait mengenai kapan regulasi tersebut dikeluarkan. Yang pasti, tertahannya regulasi ini menghambat produksi dua mobil LCGC keluaran Daihatsu, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. "Pabrik LCGC kami sudah siap, tapi belum bisa berproduksi karena aturannya belum keluar. Aturan keluar baru kami bisa jalankan," katanya.
Sebelumnya, Budi mengatakan regulasi itu mengatur pemberian potongan pajak penjualan barang mewah (PpnBM) sebesar 25, 50, atau 100 persen. Menurut dia, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh produsen mobil hijau jika ingin menikmati insentif diskon PPnBM tersebut.
Persyaratan yang dipenuhi terkait dengan kondisi kapasitas mesin, konsumsi bahan bakar, persyaratan alih teknologi, serta tingkat kandungan dalam negeri. Jenis kendaraan juga akan menjadi pertimbangan pemerintah dalam pemberian diskon PPnBM.
ANANDA TERESIA
Berita terkait
Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV
54 hari lalu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.
Baca SelengkapnyaKemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang
1 Maret 2024
Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.
Baca SelengkapnyaGanjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak
23 Februari 2024
Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.
Baca SelengkapnyaTMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024
21 Februari 2024
TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.
Baca SelengkapnyaChery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia
17 Oktober 2023
Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.
Baca SelengkapnyaMengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia
14 Agustus 2023
lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan
Baca SelengkapnyaKisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor
6 Agustus 2023
Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.
Baca SelengkapnyaAEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik
25 Juli 2023
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:
Baca SelengkapnyaKemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies
18 Juli 2023
Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaStudi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir
15 Juli 2023
Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.
Baca Selengkapnya