Dolar Masih Melemah, Rupiah Melesat 30 Poin  

Rabu, 10 April 2013 17:05 WIB

Ilustrasi Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Berlanjutnya pelemahan dolar terhadap mata uang dunia membuat rupiah kembali menapaki level 9.600.

Pada transaksi pasar uang, rupiah kembali menguat 30 poin (0,31 persen) ke level 9.690 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah akhirnya kembali ke level 9.600 setelah terdampar di level 9.700 sejak 14 Maret 2013.

Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengatakan rupiah masih terimbas pelemahan dolar di pasar uang. Sentimen global mulai membaik dan mata uang euro telah kembali ke level US$ 1,31. "Ini membuat tekanan terhadap rupiah mereda sehingga bangkit ke level 9.600."

Sentimen positif ditopang oleh keyakinan investor terhadap ekonomi global. Terutama setelah Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke menyatakan kondisi perbankan Negeri Abang Sam mulai pulih setelah diterpa krisis.

Dari dalam negeri, tekanan terhadap rupiah belum terlalu besar karena permintaan dolar oleh korporat masih cenderung rendah. "Permintaan dolar baru meningkat apabila mendekati akhir bulan," ungkap Lindawati.

Di samping itu, penerbitan surat utang berharga negara (global bond) berhasil mengangkat rupiah. Kementerian Keuangan telah melelang lima seri surat utang dengan target indikatif Rp 7 triliun. Banyaknya dana asing yang masuk membuat Bank Indonesia (BI) lebih leluasa mengintervensi pasar.

Menurut Lindawati, rupiah mulai membentuk ekuilibrium baru dan akan bergerak di kisaran 9.600 hingga 9.700 per dolar. Meski demikian, investor perlu mewaspadai pembalikan arah dolar karena pergerakan mata uang euro sangat fluktuatif dan mudah digoyang sentimen. "Bila sanggup bertahan di level 9.600 hingga akhir kuartal kedua sudah cukup bagus."

Hingga pukul 17.00 WIB, dolar cenderung melemah terhadap mata uang Asia. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2376 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7626 per dolar AS, dan won 1.135,97 per dolar AS. Kemudian yuan 6,1939 per dolar AS, dan ringgit 3,0298 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

35 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya