TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih, Perry Warjiyo melihat tak ada indikasi kartel suku bunga kredit. "Saat ini bank secara individu wajib melaporkan suku bunga dasar kredit (SBDK). Jika ingin memberikan kredit, bank menambahkan SBDK dengan premi risiko, bukan atas kesepakatan," ucap Perry dalam Rapat Dengar Pendapat terkait suku bunga dengan Komisi Keuangan DPR, Senin, 8 April 2013.
Ia menjelaskan, tingkatan suku bunga dasar kredit yang hampir sama antara bank satu dengan bank lainnya adalah karena bank melakukan benchmarking agar kreditnya bersaing. "Besaran antara satu dan yang lain bisa sama, namun tak bisa dikatakan kartel atau oligopoli," ujarnya.
Perry menambahkan, dalam pasar yang cenderung oligopoli, tingkat suku bunga cenderung stabil. Tapi saat ini tren suku bunga baik deposito maupun kredit menurun.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro membenarkan kartel memang sulit dibuktikan. "Namun kalau industri dikuasai oleh beberapa pelaku ada kecendrungan menjaga harga," ujarnya.
Untuk menurunkan suku bunga deposito dan kredit, bank-bank BUMN sebagai bank-bank terbesar di negeri ini perlu didorong untuk menurunkan suku bunganya. "Karena mereka itu menjadi referensi," ucapnya.
Dalam rangka mendorong penurunan suku bunga dasar kredit, Bambang menjelaskan Pemerintah akan mengupayakan empat hal. Yakni mendorong inflasi rendah, mendorong efisiensi bank pelat merah, menyeimbangkan antara margin keuntungan bank dan devidennya ke Pemerintah, serta pendalaman pasar keuangan agar masyarakat tak selalu menaruh dananya di deposito.
MARTHA THERTINA
Berita terkait
Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan
56 detik lalu
SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus
Baca SelengkapnyaJang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family
2 menit lalu
Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024
Baca SelengkapnyaKontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya
3 menit lalu
Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.
Baca SelengkapnyaAncaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen
3 menit lalu
Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
5 menit lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca Selengkapnya3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau
7 menit lalu
Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor
10 menit lalu
Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.
Baca Selengkapnya6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah
14 menit lalu
Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.
Baca Selengkapnya12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut
16 menit lalu
PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.
Baca SelengkapnyaPresiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga
19 menit lalu
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak
Baca Selengkapnya