TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua bulan berturut-turut Indonesia mengalami inflasi yang cukup tinggi akibat mahalnya harga produk pangan, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi optimistis deflasi akan terjadi pada April mendatang.
“Maret mungkin masih ada inflasi kecil, tapi April kami harap deflasi karena kita akan segera masuk musim panen,” ujarnya di sela Musyawarah Nasional (Munas ) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel JS Luwansa, Senin, 8 April 2013.
Bayu menjelaskan, beberapa komoditas pertanian akan mengalami panen raya seperti bawang merah dan beberapa produk hortikultura lain. Selain itu, dalam waktu dekat kita akan memasuki musim giling gabah dan tebu. “Saya pikir April, Mei, dan Juni semua harga stabil," kata Bayu.
Keterlambatan panen, menurut dia, memang sempat terjadi pada bawang merah, sehingga harganya naik cukup pesat beberapa pekan terakhir. Hal itu terjadi karena petani sempat mengalami gagal panen pada masa tanam Oktober-November tahun lalu akibat tingginya curah hujan. “Mereka kemudian terpaksa melakukan tanam ulang pada Januari tahun ini.”
Adapun pasokan impor bawang putih yang sempat tersendat saat ini sudah lancar dan tidak mengalami kendala. Saat ini, Bayu lebih fokus melihat pergerakan harga daging yang masih tinggi karena daging adalah salah satu indikator yang menentukan tingginya inflasi dalam beberapa bulan terakhir. “Daging kita akan fokus pada produksi dengan produk ternak yang tidak dihasilkan di Indonesia, terutama industri,” ujarnya.
Kebijakan menyangkut daging juga harus lebih matang dipersiapkan karena semakin mendekati Ramadan dan Lebaran, saat kebutuhan daging biasanya melonjak pesat. Kementerian Perdagangan kemungkinan akan segera bertemu dengan para importir daging dalam waktu dekat.
KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat
31 hari lalu
KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat
KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.