TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar sensus pertanian mulai 1-31 Mei 2013. Kepala BPS Suryamin mengatakan, sensus pertanian kali ini dijamin lebih menyeluruh dan lebih berkualitas.
"Mudah-mudahan kualitas data lebih bagus karena metodologinya telah kami sempurnakan dan pendataannya tidak lagi perseorangan melainkan oleh tim," kata Suryamin dalam konferensi pengumuman inflasi, di kantor BPS, Jakarta, Senin 1 April 2013
Sebelum melakukan sensus pertanian, lanjutnya, BPS telah menyeleksi petugas dan mengadakan pelatihan sejak Maret lalu. Petugas dilatih oleh sekitra 8.800 instruktur daerah di masing-masing provinsi.
Nantinya, saat sensus dilakukan, BPS akan menerjunkan 246.412 petugas yang terbagi dalam 61.603 tim. Setiap tim terdiri atas 3 petugas yang memiliki satu koordinator lapangan. "Jadi petugas yang turun ke lapangan tidak asal turun tapi kami latih dulu, ada ujiannya juga," kata Suryamin.
Sebelum melakukan sensus, ia menambahkan, BPS juga telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media massa termasuk pemasangan spanduk di beberapa tempat.
"Dengan sensus pertanian ini, kita bisa tahu update informasi komoditas-komoditas pertanian. Diharapkan data sensus kali ini juga bisa menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan," ujarnya.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
11 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.