May Bank Seharusnya Perbaiki Kondisi Bank Di Indonesia
Reporter
Editor
Kamis, 26 Agustus 2004 13:44 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengamat perbankan, Eko B Supriyanto menyatakan akan lebih baik apabila Malayan Banking Berhad (Maybank) membenahi dulu anak perusahaannya di Indonesia yakni PT Bank Maybank Indocorp. “Karena Maybank Indocorp itu rugi,” katanya kepada Tempo News Room, Kamis (26/8) siang. Menurut Eko, semula Bank Maybank Indocorp adalah Bank Nusa yang dimiliki grup Bakrie. Pada tahun 1994, kepemilikan Bank Nusa dijual Aburizal Bakri ke Maybank Berhad asal Malaysia sehingga saham grup Bakri hanya tinggal 6,08 persen. “Ketika krisis, kepemilikan itu dijual ke BPPN,” katanya. Setelah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) bubar, kata Eko, saham 6,08 persen itu sekarang dimiliki oleh Perusahaan Pengelola Asset. “Saham itu tidak bisa dijual. Mana ada yang mau beli,” ujar Pemimpin Redaksi Majalah InfoBank tersebut. Walaupun Maybank Berhad di Malaysia termasuk bank besar di Asia Tenggara dan memiliki asset senilai US$ 42,3 miliar (Rp 38 triliun), tetapi Bank Maybank Indocorp hanya memiliki asset Rp 493 miliar. “Dan bank itu merugi. Tahun 2003 Maybank Indocorp merugi Rp 371 miliar. Jadi ekuitasnya sangat kecil,” urainya. Oleh karena itulah, Eko menyarankan agar Maybank Berhad terlebih dulu membenahi anak perusahaannya di Indonesia sebelum mengakuisisi Permata agar bisa terlihat keseriusannya dalam mengelola bank. Eko sendiri yakin Maybank tidak akan menggunakan Maybank Indocorp untuk masuk ke PPA karena ekuitasnya yang kecil. “Kalau mereka hendak bergabung ke konsorsium, mereka akan menggunakan Maybank Berhad di Malaysia,” katanya. Amal Ihsan - Tempo News Room
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
25 hari lalu
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.