TEMPO.CO, Jakarta - Truk skid tank elpiji milik Pertamina yang terguling di KM 100 tol Cipularang telah berhasil dievakuasi pada Minggu, 17 Maret 2013, pukul 07.35. Evakuasi dilakukan oleh tim Health Safety Security Environment (HSSE) PT Pertamina (Persero) dan tim operasi PT Patra Niaga.
Truk skid tank elpiji bermuatan 15 ribu kilogram ini dievakuasi dengan ditarik menggunakan crane. Truk dievakuasi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Mustika, Padalarang, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi kecelakaan.
"Untuk pendinginan skid tank elpiji selama perjalanan evakuasi, dua mobil pemadam kebakaran dikerahkan guna memastikan ketersediaan air. Kami juga bekerja sama dengan kepolisian untuk mengawal proses evakuasi tersebut sehingga dipastikan dapat berjalan aman dan lancar," kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, dalam keterangan tertulis, Minggu, 17 Maret 2013.
Tim HSSE Pertamina dan tim operasi Patra Niaga bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran, Jasa Marga, dan aparat kepolisian dalam evakuasi truk. Ali menyatakan apresiasinya atas kerja sama seluruh pihak dalam melakukan evakuasi truk.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran proses evakuasi ini. Pertamina juga menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat sekitar dan pengendara kendaraan yang melalui tol Cipularang selama proses penanganan kecelakaan berlangsung sejak semalam," tutur Ali.
Truk skid tank elpiji milik Pertamina terguling pada Sabtu sore, 16 Maret 2013. Truk melintang di dua jalur jalan tol Cipularang sehingga menimbulkan kemacetan.
Evakuasi memakan waktu cukup lama karena muatan yang berbahaya, yaitu gas. Tol Cipularang di daerah Padalarang bahkan sempat ditutup untuk proses sterilisasi bau gas menyengat akibat truk terguling.
