Pembentukan Bank Petani Belum Disetujui

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 13 Maret 2013 19:46 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mengisyaratkan belum menyetujui didirikannya bank petani. Hal ini lantaran Kementerian lebih cenderung untuk membuat unit khusus di bawah bank atau lembaga pembiyaan yang sudah ada dibanding membuat lembaga atau bank petani.

"Bank pertanian sulit, lebih menguntungkan bila melalui unit-unit khusus. Jadi tidak membuat bank atau lembaga tersendiri, namun mengoptimalkan bank-bank atau lembaga yang sudah ada," kata Sekertaris Jendral Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badaruddin dalam pembahasan mengenai Bank Bagi Petani, Asuransi Pertanian dan Lembaga Pembiayaan di komisi IV DPR, Rabu 13 Maret 2013.

Secara makro ia mencontohkan pendirian bank petani dapat menimbulkan keinginan sektor lain mendirikan bank. "Nanti pelayaran juga ingin bank, infrastruktur juga ingin, semua merasa penting untuk mendirikan bank," katanya.

Ia pun berujar bahwa dahulu bank-bank khusus semacam ini pernah dibentuk."Tapi kan akhirnya tidak survive," katanya.

Senada dengan Kementerian Keuangan, Direktur Eksekutif Direktorat Kredit Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan BPR Bank Indonesia, Zainal Abidin berujar hal yang senada. Ia mengatakan pendirian bank petani belum terlalu mendesak mengingat Bank Indonesia baru merilis Peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan perbankan menyalurkan kredit sebesar 20 persen dari total kredit ke sektor UMKM. "UMKM itu termasuk para petani," katanya.

Wakil Wetua Komisi IV, Herman Khaeron mengatakan pada dasarnya pemerintah dan DPR telah sepakat dibentuk perbankan pertanian dan lembaga pembiyaan. "Tapi DPR inginnya berbentuk bank petani sedangkan pemerintah unit khusus, ini yang sedang dibahas," katanya. Ia pun menyebutkan setidaknya diperlukan dana Rp 3 triliun bila ingin membentuk bank petani.

Seperti diketahui pemerintah dan DPR kini tengah membahas Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan dan Pemberdayaan Pertani. Dalam RUU itu isu yang menjadi sorotan salah satunya pendirian bank petani dan lembaga pembiyaan petani. Hal ini dicetuskan dengan pertimbangan sulitnya akses petani terhadap permodalan karena selain berisiko tinggi juga karena dinilai tidak bankable.

ANANDA PUTRI

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya