TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) memperkirakan produksi kakao tahun ini tidak akan naik signifikan. Ketua Umum Apkai, Arif Zamroni mengatakan, tahun ini produksi kakao diperkirakan hanya mencapai 712 ribu ton.
“Tahun lalu produksi juga di kisaran 650 sampai 700 ribu ton. Memang kenaikannya tidak signifikan karena faktor banyaknya tanaman tua dan penyakit,” kata Arif ketika dihubungi Tempo, Selasa 12 Maret 2013.
Meskipun tahun ini tidak naik signifikan, produksi tahun depan diperkirakan membaik. Alasannya, program Gerakan Nasional Kakao yang dijalankan pemerintah sejak 4 tahun lalu baru mulai terlihat hasilnya tahun depan. Bahkan, ia memprediksi produksi kakao tahun depan bisa naik 10-20 persen.
Untuk tahun ini, menurut Arif, produksi belum terdongkrak akibat masih stagnannya produktivitas tanaman kakao. Sejak 2010, produktivitas tanaman kakao masih berada di kisaran 500 kilogram per hektare. Luas lahan kakao juga tidak menunjukkan penambahan.
“Luas tanaman ada yang naik, ada yang turun. Luas bertambah seperti di Jawa, beberapa Kalimantan dan Sumatera, sedangkan lahan banyak berkurang di Sulawesi akibat alih fungsi ke penggunaan lain.”
Arif menilai, pemerintah belum terlalu optimal mendukung pengembangan produksi kakao di dalam negeri. Pemerintah, terkesan hanya memberikan bekal bibit kepada petani kakao untuk bersaing dengan pasar internasional. “Tidak seperti petani kakao Ghana yang benar-benar didukung oleh pemerintahnya dengan fasilitas modal dan pendampingan. Di Indonesia pendampingan dari pemerintah kurang signifikan,” katanya.
Seharusnya, ia menambahkan, pajak yang berasal dari komoditas kakao dikembalikan langsung kepada petani dalam bentuk program maupun prasarana dan sarana. Dengan begitu, petani bisa meningkatkan produksi kakao yang berkualitas tinggi untuk ekspor.
“Ini juga butuh dukungan pihak swasta yang menyisihkan dana sosialnya untuk ke petani. Kalau mau serius mengembangkan kakao, kita bisa menjadi produsen nomor satu dunia.”
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan, pemerintah bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai produsen kakao nomor satu dunia. Untuk itulah, pemerintah menargetkan produksi kakao bisa mencapai 1,5 juta ton pada 2014.
“Tahun kemarin produksi belum banyak meningkat karena program Gernas Kakao yang kami lakukan pada tanaman kakao masih tahap berbuah," kata Gamal.
Karena program Gernas Kakao ini, Gamal optimistis produksi bisa mencapai satu juta ton tahun ini. Sebab, program Gernas Kakao bisa menggenjot produktivitas tanaman hingga 1,5 ton per hektare.
Gernas Kakao adalah salah satu program Kementerian Pertanian untuk melakukan rehabilitasi tanaman kakao dengan nilai dana sebesar Rp 3,5 triliun dimulai sejak 2009. Total lahan kakao yang direhabilitasi mencapai 450 ribu hektare atau sekitar 30 persen dari luas perkebunan kakao di Indonesia. Saat ini, luas areal perkebunan kakao di Indonesia mencapai 1,6 juta hektare.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, program Gernas Kakao terdiri dari tiga kegiatan. Yakni peremajaan 70 ribu hektare, rehabilitasi seluas 235 ribu hektare dan intensifikasi mencapai 145 ribu hektare. Program ini dilakukan di sentra-sentra produksi kakao seperti Sulawesi, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Jawa Timur.
ROSALINA
Berita terkait
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina
26 hari lalu
Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina
Baca SelengkapnyaMengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?
30 hari lalu
Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?
Baca SelengkapnyaCokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
29 Februari 2024
Peneliti BRIN dan warga Desa Nglanggeran, Yogyakarta, mengembangkan coklat yang aman untuk penderita diabetes.
Baca SelengkapnyaUniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta
13 Februari 2024
Di Wales, pasangan merayakan Hari Valentine dengan saling tukar sendok kayu berukir, yang dikenal sebagai sendok cinta. Bagaimana dengan negara lain?
Baca SelengkapnyaHindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain
15 Januari 2024
Migrain merupakan masalah kompleks dan penyebab utamanya belum diketahui pasti. Berikut lima makanan dan minuman yang paling umum penyebab migrain.
Baca SelengkapnyaCokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?
12 Januari 2024
Banyak yang ragu apakah cokelat putih termasuk jenis cokelat. Apakah rasanya seperti cokelat, kegunaan dan nilai gizinya? Simak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya3 Resep Pisang Bolen
22 Desember 2023
Resep pisang bolen beragam variasinya
Baca Selengkapnya4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga
15 Desember 2023
Untuk menambah suasana kehangatan saat Natal, makanan manis seperti puding sangatlah cocok. Berikut resep puding Natal yang dapat Anda coba.
Baca SelengkapnyaAlasan Cokelat Identik dengan Hari Libur Nataru
15 Desember 2023
Cokelat menjadi salah satu makanan terfavorit yang identik dengan perayaan hari Natal, Tahun Baru, alias libur Nataru dan hari besar lainnya.
Baca Selengkapnya7 Destinasi Menarik untum Penggemar Cokelat
14 Desember 2023
Bagi penggemar cokelat tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi beberapa destinasi yang memberikan pengalaman terbaik tentang cokelat
Baca Selengkapnya