TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan opsi pendirian PT Asuransi Jiwa Inhealth menjadi perusahaan pelat merah sulit dilakukan. Sebab, pengalihan itu membutuhkan transaksi keuangan. "Secara teknis sulit untuk menjadi BUMN sendiri karena untuk menjadi BUMN harus ada transaksi. Misalnya, membayar. Nah, uangnya dari mana? Anggaran Kementerian (BUMN) kecil," katanya di Kementerian BUMN, Kamis, 7 Maret 2013.
Dahlan menyerahkan sepenuhnya kepada PT Askes (Persero), terkait akan diapakan Inhealth setelah Askes melebur menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Misalnya, membubarkan? Apakah membekukan kemudian asetnya masuk ke Askes atau akan menjual uangnya untuk Askes?" katanya.
Namun begitu, ia mengatakan lebih senang bila Inhealth menjadi anak usaha BUMN lainnya. "Nah, itu boleh. Tapi itu tetap aksi korporasinya Askes, kan?" katanya.
Pengamat BUMN Said Didu mengatakan Inhealth lebih baik menjadi anak usaha BUMN. Ia menilai banyak perusahaan BUMN memiliki kesanggupan mengambil alih Inhealth dari Askes. "Banyak BUMN yang cocok seperti Pertamina, PLN, Bank BUMN, dan BUMN perkebunan," katanya.
Senada dengan Dahlan, ia mengatakan Inhealth sulit menjadi BUMN tersendiri. "Harus melalui penyertaan modal negara untuk beli, kecuali Askes mau hibah ke pemerintah," katanya.
Seperti diketahui, Inhealth merupakan salah satu anak usaha PT Askes. Setelah menjadi BPJS, Askes tidak diperbolehkan memiliki anak usaha. Bila melihat aset Inhealth, setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada 2011 saja, asetnya tercatat sebesar Rp 1.4 triliun. angka itu naik dari 2010 Rp 600 miliar dan pada 2009 Rp 439 miliar.
ANANDA PUTRI
Berita terkait
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN
5 hari lalu
Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN
6 hari lalu
DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat
21 hari lalu
Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN
22 hari lalu
Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar
23 hari lalu
Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.
Baca SelengkapnyaHibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI
24 hari lalu
Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.
Baca SelengkapnyaMarak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi
30 hari lalu
Kementerian BUMN mengimbau kepada peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk selalu mengakses informasi perihal pendaftaran ini di situs resmi FHCI.
Baca SelengkapnyaBerkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini
38 hari lalu
Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah
39 hari lalu
Pertamina memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Baca SelengkapnyaErick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih
51 hari lalu
Menteri BUMN Erick Thohir nonaktifkan Direktur Utama Taspen Antonius Kosasih, buntut dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen tahun anggaran 2019.
Baca Selengkapnya