DPR Meminta Pemerintah Memperhatikan Dampak Harga Minyak
Reporter
Editor
Senin, 16 Agustus 2004 11:30 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Akbar Tandjung meminta pemerintah memperhatikan dengan serius dampak kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional terhadap keuangan negara. "Bagaimana pun, harga minyak mentah yang sudah di atas US$ 40 per barel merupakan masalah serius yang bisa menekan keuangan negara," katanya dalam pidato pembukaan masa persidangan I 2004-2004 di gedung DPR-MPR Jakarta, Senin (16/8).DPR, kata Akbar, juga meminta pemerintah mencermati pengaruh kenaikan suku bunga Bank Central Amerika Serikat, terhadap kenaikan suku bunga di dalam negeri. "Gejolak eksternal seperti ini pasti akan melemahkan kurs mata uang rupiah," katanya.Dampak yang berasal dari luar tersebut, kata Akbar, harus menjadi masukan bagi pemerintah yang telah membahas RUU APBN 2004 yang hari ini akan disampaikan secara resmi oleh presiden. DPR dan pemerintah telah membahas asumsi-asumsi kualitatif melalui sidang yang lalu. DPR juga meminta kepada pemerintah untuk memfokuskan perhatiannya pada jaminan kestabilan anggaran. Kebijakan yang berkaitan dengan anggaran, kata Akbar, terus diarahkan pada upaya peningkatan pembangunan, terutama sektor ekonomi yang banyak digeluti oleh masyarakat. "Dewan juga berharap pemerintah dapat membuat kebijakaan konkret dan sistematis yang memihak kepada usaha kecil dan menengah," katanya. Presiden Megawati Soekarnoputri hari ini membacakan pidato kenegaraanya sebagai pengantar RUU APBN 2005 di gedung MPR.Bagja Hidayat - Tempo News Room