FSRU Jawa Tengah Tunggu Kepastian Sumber Gas  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 28 Februari 2013 20:04 WIB

Sejumlah pejabat ESDM, BP Migas, dan Pertamina menyaksikan persiapan menjelang transfer Kapal LNG Aguarius ke FSRU Jawa Barat di Teluk Jakarta (4/5). FSRU Jawa Barat mulai bisa memasok gas ke fasilitas darat untuk disalurkan ke PLTU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok Milik PLN Secara Bertahap. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta -Meskipun pemerintah telah menetapkan alokasi gas bumi untuk kebutuhan domestik, PT Pertamina (Persero) belum dapat memulai pengerjaan unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) Jawa Tengah dan revitalisasi Kilang Arun. Pasalnya, alokasi ini belum dilengkapi kejelasan sumber pasokan gas. “Alokasi yang ditetapkan pemerintah sudah cukup, tetapi kami masih perlu menindaklanjuti pasokannya dari mana saja. Kami sudah sampaikan untuk dibahas dengan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi),” kata Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto di Jakarta, Kamis, 28 Februari 2013.

Hari mengatakan tender pengadaan kapal untuk FSRU Jawa Tengah telah dilakukan sekitar 1,5 tahun lalu. Tender juga sudah selesai pada Oktober 2012, namun pemenang lelang belum dapat diumumkan hingga ada kepastian sumber pasokan gas.

Pada awal Februari 2013, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memutuskan alokasi gas untuk FSRU Jawa Tengah mulai diterima pada 2015 sebanyak enam kargo. Berikutnya FSRU ini mendapat 16 kargo per tahun selama 2016-2018, kemudian bertambah menjadi 22 kargo pada 2019-2022, lalu mulai turun menjadi 16 kargo pada 2023 dan 8 kargo pada 2024-2025.

Proyek FSRU Jawa Tengah diperkirakan bernilai total US$ 400 juta dan dikerjakan selama 13 bulan. Pertamina telah mengucurkan dana sebesar Rp 80 miliar untuk pembebasan lahan.

Sementara Pertamina sudah merampungkan lelang pengadaan kapal untuk FSRU sejak Oktober, perseroan belum bisa mengumumkan pemenangnya karena belum ada kepastian pasokan gas. Pertamina juga telah memulai pembebasan tanah. Dana yang telah dikucurkan yaitu Rp 80 miliar dari total proyek US$ 400 juta. Pekerjaan konstruksi FSRU Jawa Tengah diperkirakan selama 13 bulan.

Sementara untuk revitalisasi kilang Arun yang pasokan gasnya dari BP Berau Ltd., Pertamina akan segera menyelesaikan keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) tahun ini. Fasilitas ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada Juni 2014 untuk memasok kebutuhan PLN dan industri di Sumatera bagian Utara.

Pertamina sebelumnya mengumumkan lelang paket rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) revitalisasi Kilang Arun senilai US$ 70 juta dimenangi PT Rekayasa Industri (Persero). Fasilitas regasifikasi Arun akan mulai mendapat alokasi gas pada 2015 dengan pasokan awal delapan kargo. Setelah fasilitas ini menyelesaikan tahap comissioning, pasokan akan menjadi 16 kargo per tahun sampai 2025.

Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk juga memulai pembangunan bagian dasar kapal untuk FSRU Lampung di galangan kapal Hyundai Heavy Industry di Ulsan, Korea Selatan. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan perkembangan ini, FSRU Lampung diharapkan selesai tepat waktu pada pertengahan 2014.

Setelah pembangunan bagian dasar kapal, pengerjaan FSRU akan dilanjutkan dengan pembangunan mooring system, off-take station (OTS) dan onshore receiving facilities (ORF). Perusahaan berkode saham PGAS ini juga akan membangun sistem pipa sepanjang 21 kilometer dari Labuhan Maringgai. Lampung ke lokasi FSRU.

“Paralel dengan penyelesaian FSRU Lampung, PGN sedang menyelesaikan proyek distribusi sepanjang 88 kilometer dan infrastruktur distribusi lainnya untuk mempersiapkan penyerapan pasokan gas bumi domestic dan proyek FSRU lainnya,” kata Hendi dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Februari 2013.

FSRU Lampung mendapat jatah 10 kargo gas per tahun mulai 2015 hingga 2025. Pasokan gas untuk FSRU Lampung ini rencananya akan berasal dari Kilang LNG Tangguh, Papua.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil

Baca Selengkapnya

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

22 Januari 2021

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya