Asing Masih Mendominasi Bursa

Reporter

Editor

viva

Senin, 25 Februari 2013 06:00 WIB

Wapres Boediono (ketiga kiri) didampingi Menkeu Agus Martowardojo (dua kanan), Mendag Gita Wirjawan (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kanan) dan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito (kiri). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Derasnya aliran dana asing yang masuk ke bursa domestik membuat indeks bergerak naik hingga menembus level 4.600. Sepanjang bulan ini, investor asing telah mencatat pembelian bersih Rp 8,77 triliun. Hal ini mengindikasikan betapa besarnya animo asing bermain di bursa domestik.

Akhir pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup di 4.651,12, naik 41,334 poin (0,9 persen) dari posisi pekan sebelumnya, 4.609,79. Sepanjang tahun ini, IHSG telah melonjak 334,43 poin (7,75 persen) dari posisi akhir tahun lalu di 4.316,69.

Analis dari eTrading Securities, Betrand Raynaldi, mengatakan, dari sisi teknikal, kenaikan indeks pada Jumat lalu merupakan upaya indeks untuk menguji batas atas pertamanya di level 4.656. “Hari ini, indeks akan cenderung bergerak beragam dengan kecenderungan menguat akan berayun antara batas bawah 4.580 dan batas atas 4.750,” ujarnya.

Hal ini terlihat dari indikator MACD (pergerakan rata-rata indeks) yang masih menunjukkan sinyal bullish (menguat). Adapun saham yang bisa menjadi pilihan investor antara lain adalah Medco Energy (MEDC), Perusahaan Gas Negara (PGAS), serta Ramayana Lestari (RALS).

Antisipasi atas keluarnya laporan keuangan serta ekspektasi tumbuhnya pendapatan dan laba emiten pada 2012 memicu minat investor memburu saham berfundamental bagus. Ditambah lagi dengan prospek perekonomian domestik, terkendalinya inflasi, serta rendahnya suku bunga yang ikut menjadi alasan investor tetap berinvestasi di bursa Jakarta.

Ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih akan tumbuh di atas 6 persen membuat para pemodal yakin kegiatan bisnis juga akan tumbuh. Kondisi ini dapat meningkatkan pendapatan dibandingkan dengan negara kawasan lainnya yang mengalami pelambatan ekonomi bahkan mengalami resesi.

PDAT | VIVA B. K

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

8 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

17 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

22 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

54 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya