TEMPO.CO, Depok - Sekitar 9000 pengunjung meramaikan acara Universitas Indonesia (UI) Career dan Scholarship Expo XV 2013 di UI kampus Depok. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai 21-23 Februari 2013. Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 60 perusahaan ini antara lain eksibisi, presentasi perusahaan, tes seleksi dan wawancara serta seminar.
"Acara ini sebagai media mencari informasi ketenagakerjaan dan mempersiapkan alumni memasuki dunia kerja," kata Sekretaris UI, I Ketut Surajaya, kepada wartawan di lokasi acara, Kamis, 21 Februari 2013. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjembatani anatara pencari pekerjaan dengan kalangan industri.
Selain ajang mencari kerja, kegiatan ini juga sebagai fasilitas bagi para pencari beasiswa. Setidaknya ada 15 lembaga pendonor beasiswa yang berpartisipasi. Diantaranya, DAAD, IFI-Campus France, IDP Education Asutralia, New Zealand Scholarship dan Erasmus Mundus-Uni Eropa. "Tujuaanya untuk mendekatkan dunia pendidikan dan dunia usaha secara interaktif terkait dengan kebutuhan informasi ketenagakerjaan," kata dia.
Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar dalam sambutaanya mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya kesempatan kerja. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2012 menerangkan, angka penganngura terbuka 7,24 juta jiwa atau 6,14 persen dari jumlah angkatan kerja. "Sedangkan angkatan kerja kurang dari 35 jam sebesar 34,29 juta atau 30,95 persen," katanya.
Menurut mentri Muhaimin, permasalahan lain yang dihadapi indonesia adalah globalisasi arus barang dan jasa. Sistem perdagangan bebas baik dalam kerangka WTO, APEC maupun AFTA mempengaruhi perpindahan manusia untuk bekerja dari suatu negara ke negara lain. "Untuk itu perlu peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia. Kualitas SDM perlu ditingkatkan menjadi tenaga kerja profesional," kata Muhaimin.
Muhaimin mengatakan, kementerian tenaga kerja telah membuat kebijakan untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan pengurangan pengangguran. Pada 2013 ini pihaknya menargetkan 1 juta kesempatan kerja netto. Kebijakan itu ditargetkan terwujud melalui kerjasama semua pihak. "Diharapkan tenaga kerja semakin membaik dalam usaha mempercepat penempatan tenaga kerja dan menanggulangi pengangguran," kata dia.
Guna terwujudnya tujuan tersebut, Muhaimin mengimbau pada semua pemangku kepentingan untuk dapat melaksanakan perannya masing-masing. Baik industri maupun calon tenaga kerja harus memiliki komitmen tinggi untuk meraih tujuan tersebut. "Harus ada keinginan atau niat untuk berbagi dalam pelaksanaan sehingga tercapai tujuannya," kata Muhaimin.
ILHAM TIRTA
Berita terpopuler lainnya:
Merger dengan SCTV, Indosiar Delisting Sukarela
Lowongan Kerja Belum Menerima Sertifikasi Keahlian
Pemerintah Tuban Dinilai Hambat Izin Eksplorasi
Elpiji Naik, Harga Makanan Hotel Naik 10 Persen
Lapangan Gas Tiung Biru Belum Bisa Digarap
Timor Leste Keluarkan Australia dari Proyek Migas
Berita terkait
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja
2 hari lalu
Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.
Baca SelengkapnyaLowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan
9 hari lalu
Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan
36 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI
Baca SelengkapnyaJepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia
37 hari lalu
Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
39 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaKenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya
41 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun
50 hari lalu
Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen
57 hari lalu
Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.
Baca SelengkapnyaSekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara
29 Februari 2024
Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca SelengkapnyaApa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK
20 Februari 2024
Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.
Baca Selengkapnya