Pengamat Usulkan Cara Menjual Bank Mutiara  

Reporter

Kamis, 24 Januari 2013 13:38 WIB

Bank Mutiara. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Erani Yustika, menilai sebaiknya PT Bank Mutiara Tbk menjadi BUMN baru yang fokus dalam penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah untuk pertanian dan perikanan.

Menurut ia, Bank Mutiara sulit laku kalau pemerintah tak bisa menjamin bahwa segala persoalan hukum Bank tadi sudah final. Bila tak ada jaminan juga, Erani mengusulkan untuk segera beranjak ke opsi kedua, yakni dipakai sebagai jangkar program penanganan kemiskinan, pengembangan pertanian, atau UMKM.

“Penyaluran KUR mungkin bisa lewat Bank Mutiara. Bank Mutiara menyalurkan melalui sindikasi linkage program ke BPR-BPR. Fungsinya lebih jelas," kata Erani kepada Tempo, Rabu, 23 Januari 2013.

Erani menambahkan, persoalan di sektor pertanian sangat banyak. Lahan persawahan terus tergerus, sementara permintaan pangan terus meningkat. Ia mencatat sebagian sawah di Jawa telah berubah menjadi permukiman, mal, jalan raya, dan daerah industri.

Setiap tahun lahan berkurang 100 ribu hektare untuk kebutuhan ini. Sementara lahan pertanian hanya bertambah 40 ribu hektare setahun. Adapun kebutuhan pangan naik 4-5 persen setahun. Selain itu, Erani menyebut masalah dalam hal distribusi dan pengolahan.

"Kalau dalam pengertian kebutuhan tadi, kita pasti butuh bank penyalur kredit UMKM. Data ekonomi menunjukkan ada problem di sisi itu yang harus diatasi," ucapnya.

Ia memahami Bank Mutiara memang harus dijual dalam konteks politik. "Uang Rp 6,7 triliun (harga penyelamatan Bank Mutiara) itu kecil sekali. Kami keluarkan untuk subsidi berapa? Tapi uang itu punya makna politik."

Lembaga Penjamin Simpanan kembali membuka proses penjualan Bank Mutiara. Ini ketiga kalinya bekas Bank Century tersebut ditawarkan ke publik. Dua tahun berturut-turut bank gagal dilepas. Bank ini disebut-sebut pernah ditawarkan ke bank BUMN, namun belum ada yang berminat.

Sesuai Undang-Undang LPS Nomor 24 Tahun 2004, Bank Mutiara harus dilepas minimal dengan harga penyelamatannya atau sekitar Rp 6,7 triliun pada tahun ini. Jika tak juga laku, bank tersebut harus dilepas dengan harga tertinggi tahun depan. Hingga September 2012, aset Bank Mutiara tercatat mencapai Rp 14,27 triliun. Adapun laba tahun berjalan mencapai Rp 143,59 miliar.

Ketua Himpunan Bank Milik Negara sekaligus Direktur Bank Negara Indonesia, Gatot M. Suwondo, menyatakan keengganannya membeli bank itu. "Siapa berani kalau masih dipolitisasi?" ucapnya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

29 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya