Presiden Susilo bambang Yudhoyono bersama Menlu Marty Natalegawa saat mengamati banjir yang melanda di sekitar Istana Negara, Jakarta. (17/1). (AP Photo/Presidential Secretariat, Dudi Anung)
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menggenangi Istana Kepresidenan pagi ini membuat pemerintah harus mengerahkan dua truk pompa air demi menghilangkan genangan banjir. Kedua truk pompa air dengan kemampuan sedot 160 liter air per detik dioperasikan di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat.
“Genangan di Istana Presiden dan sekitarnya akan dipompa ke Sungai Ciliwung Lama yang berada di dekatnya,” kata Kepala Satuan NonVertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Kementerian Pekerjaan Umum, Parno, Kamis, 17 Januari 2012.
Ketinggian air di Istana Kepresidenan sempat dilaporkan mencapai 30 sentimeter. Akibat banjir, kata Parno, Kantor BBWSCC yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur juga telah didatangi warga sekitar. Warga mendatangi kantor untuk meminta lokasi penampungan sementara karena kediaman mereka terendam banjir.
Selain mengerahkan dua truk pompa air, sejak tadi malam Kementerian Pekerjaan Umum melalui Satuan Kerja Penanganan Darurat Cipta Karya telah mengirimkan dua tangki air bersih ke posko banjir di Rumah Sakit Hermina, Jatinegara. Kementerian juga telah mengirim dua buah toilet mobile ke posko tersebut pagi ini.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.