Kenaikan Impor Topang Bisnis Logistik Jawa Tengah

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 11 Januari 2013 20:20 WIB

Ribuan barang siap kirim tertumpuk di gudang ekspedisi Stasiun Pasar Turi, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Semarang - Bisnis layanan layanan jasa paket saat ini banyak dipengaruhi oleh peningkatan impor yang meningkat hingga 11 persen. Sementara ekspor justru turun hingga 5,6 persen yang terjadi pada awal 2013 ini. Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah, Tony Winarno mengatakan kondisi itu membuktikan konsumsi domestik saat ini semakin meningkat. “Dampaknya industri logistik banyak ditopang oleh pengiriman barang dari asing,” ujarnya di Semarang 11 Januari 2013.

Menurut Tony, konsumsi impor mampu meningkatkan pengiriman barang perusahaan jasa pengiriman hingga dua digit atau 10 persen. Tak jarang para pengelola usaha ini mulai meningkatkan layanan dengan cara membuka sub jasa khusus pengiriman logistik tertentu. “Ini disebabkan oleh kenaikan omzet bagi sejumlah perusahaan paket yang mampu meraih hingga Rp 3 triliun,” ujar Tony menambahkan.

Sebanyak 43 perusahaan yang tergabung menjadi anggota Asosiasi saat ini aktif semua dibanding tahun lalu yang hanya sebagian. Dari jumlah itu, 15 perusahaan di antaranya berkantor pusat di Semarang.

Sementara itu Ketua Gabungan Pengusaha Ekpor Indonesia Jawa Tengah, Eddy Raharjo membenarkan kondisi ekspor Jawa Tengah agak lesu. Meski begitu ia masih yakin prospek ekpor Jawa Tengah ada peningkatan. “Ekspor di Jawa Tengah masih seputar garmen dan tekstil sedangkan furnitur mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Eddy menyebut turunnya ekspor di Jawa Tengah disebabkan oleh minimnya bahan baku, khususnya jenis furnitur yang mulai krisis kayu jati yang berkualitas. Ia berharap pada tahun ini peluang ekspor Jawa Tengah makin baik, hal ini dipengaruhi kondisi usaha di luar Jawa Tengah yang mulai lesu akibat dilema kenaikan upah minimum regional yang lebih tinggi di banding Jawa Tengah . “Upah minimum Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur lebih tinggi dari Jawa Tengah yang hanya Rp 1,2 juta,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

3 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

6 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

52 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

59 hari lalu

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya