Pertumbuhan Kredit Konsumsi Melemah

Kamis, 10 Januari 2013 19:44 WIB

dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengumumkan pertumbuhan kredit konsumsi hingga November 2012 sebesar 12,1 persen. Pertumbuhan tersebut jauh melemah bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit konsumsi pada 2011 yang mencapai 24,1 persen.

"Setiap jenis kredit konsumsi itu sebab penurunannya berbeda, tapi ada satu faktor yang memang jelas, karena pengaruh Loan To Value (aturan uang muka), kelihatannya kebijakan itu memang cukup berpengaruh dalam menurunkan ekspansi kredit konsumsi," kata Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah dalam Konferensi Pers terkait Hasil Rapat Dewan Gubernur bulanan di Bank Indonesia, Kamis, 10 Januari 2013.

Halim menjelaskan, kredit pemilikan rumah (KPR) per November 2012 mencapai Rp 236,1 triliun atau tumbuh 23,1 persen. Adapun KPR tipe 70 ke bawah - tipe yang tak kena aturan uang muka 30 persen - pertumbuhan tak terpengaruh. Adapun tipe 70 ke atas tumbuh tinggi 38,5 persen namun tercatat mulai melambat Oktober dimana pertumbuhannya masih sekitar 39 persen.

Khusus untuk kredit kendaraan bermotor (KKB), kata Halim, perlambatan bukan hanya karena aturan uang muka. "Survei dan pembicaraan dengan asosiasi, pasarnya mulai jenuh," ujarnya. Adapun di luar Jawa, perlemahan KKB terjadi karena pendapatan yang menurun akibat hasil ekspor yang tidak begitu baik.

Tahun depan, Halim menilai KKB akan kembali naik seiring dengan membaiknya pendapatan di wilayah-wilayah sentra penghasil barang-barang ekspor. "Kelihatannya pendapatan akan naik dan KKB akan tumbuh kembali," ujarnya.

BI melansir, pertumbuhan kredit rata-rata pada 2012 mencapai 22,3 persen per November 2012. Hingga akhir tahun, pertumbuhannya diperkirakan mencapai 23 persen. Pertumbuhan kredit disokong oleh kredit investasi sebesar 29,8 persen, kredit modal kerja 26,1 persen, dan kredit konsumsi 12,1 persen.

Sebelumnya, pada 2011 kredit tumbuh rata-rata 24,5 persen, di mana kredit investasi tumbuh sebesar 33,2 persen, kredit modal kerja tumbuh sebesar 21,4 persen, dan kredit konsumsi tumbuh sebesar 24,1 persen.

Tahun ini, Halim memaparkan, perbankan menargetkan rata-rata pertumbuhan kredit di level 23,1 persen, dengan komposisi kredit rupiah 23,8 persen dan kredit valas 19 persen.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

17 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya