Ekspor Tekstil RI ke AS Diprediksi Naik Tipis

Reporter

Selasa, 8 Januari 2013 19:45 WIB

Pedagang kain tekstil melayani pembeli di pasar Tanabang, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memprediksi ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke Amerika Serikat pada 2013 naik tipis 4 persen."Kita harapkan naik sekitar 4 persen. Kita ke Amerika sekarang ini sudah hampir US$5 miliar," kata Ketua Umum API, Ade Sudrajat, dalam paparan kinerja akhir tahun di Jakarta, Selasa, 8 Januari, 2013.

Optimisme ini didorong karena banyaknya pemegang merk Amerika Serikat (AS) yang mengekspor tekstil dan produk tekstil dari Indonesia. "Banyak sekali kepercayaan yang diberikan pemegang merk di Amerika kepada Indonesia," katanya.

Ade menambahkan selain Amerika Serikat, Indonesia masih akan mengandalkan Jepang sebagai destinasi utama ekspor tekstil tahun depan. Ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke Jepang naik 70 persen tahun lalu. Perjanjian perdagangan bebas dengan Jepang, kata Ade, terbukti mampu memberi dampak komplementari bagi industri domestik, bukan dampak yang merugikan.

"Tahun ini kami berharap kenaikan 70 persen bisa diulangi lagi,karena implikasi dari kebutuhan Jepang yang terus meningkat," katanya. Tahun 2012, ekspor tekstil Indonesia ke Jepang mencapai hampir US$1,7 miliar, naik dari US$ 800 juta.

Ia juga berharap bisa menggarap pasar tekstil Eropa. Ekspor tekstil Indonesia ke Eropa tahun lalu mengalami penurunan, mencapai US$3 miliar. API berharap pemerintah segera berunding dengan Uni Eropa mengenai kemitraan ekonomi sehingga produk Indonesia bisa masuk ke pasar Eropa dengan bea masuk 0 persen. "Kalau sudah ada kesepakatan, mungkin bisa naik sampai dua kali lipat," katanya.

Ade mengatakan ekspor Indonesia juga bisa semakin meningkat jika bisa melakukan penetrasi ke pasar Cina. Saat ini ekspor ke Cina baru benang dan sudah naik 20 persen tiap tahun. Ade berharap pada tahun mendatang, Indonesia bisa mengekspor kain bukan hanya benang demi mendongkrak nilai ekspor ke Cina.

Ia mengingatkan pada 2013, serbuan impor akan semakin agresif. Pasar tekstil domestik akan digempur oleh produk impor dari Cina, India, Bangladesh, dan Vietnam. Menurut Ade, serbuan produk impor disebabkan karena harga produk dalam negeri lebih mahal dibandingkan harga produk impor. Diprediksi pangsa pasar produk domestik akan semakin turun tahun depan.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya