Bankir Indonesia Sukses Pimpin Citibank Hungaria

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 18 Desember 2012 23:06 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, London - Berbekal pengalaman menghadapi krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada 1997 membuat Direktur Utama Citibank Hungaria, Batara Sianturi memiliki keyakinan untuk bisa melalui dampak krisis Eropa saat ini. Bankir asal Indonesia itu dipercaya menahkodai operasi Citibank untuk wilayah Hungaria, Serbia serta daerah Balkan dan Baltik sejak 2007 silam.

Batara mengisahkan pengalamannya memimpin operasi Citibank Hungaria agar bisa lolos dari dampak krisis Eropa kepada Tempo di coffee shop di Hotel Hilton Park Lane London pada 3 Desember 2012, waktu setempat.

Menurut dia, angka produk domestik bruto dari Hungaria berkontraksi sebanyak 1,3% pada 2011. Akibatnya sektor perbankan di negara itu juga membukukan kerugian laba bersih sekitar US$ 1.5 milyar atau sekitar Rp 14,4 trilun di 2011. "Kami fokus pada lima pilar strategi utama yakni manajemen resiko, operasi perbankan yang efisien, peningkatan pendapatan, mempertahankan likuiditas dan berbagai Invoasi" kata Batara.

Buktinya meskipun Hungaria tidak luput dari dampak krisis Eropa, namun dibawah kepemimpinan Batara, Citibank Hungaria berhasil meraih beberapa penghargaan. Di antaranya dari Global Financial Magazine sebagai Best Internet Banking in Hungary pada 2008 -2011, serta penghargaan dari EMEA Finance Magazine sebagai Best Foreign Bank dan Best Investment Bank di Hungaria pada 2011 dan penghargaan dari Mastercard Bank of the Year award sebagai the Best Retail Banking Account in Hungary pada 2008 - 2011.

Kesuksesan Batara di negeri rantau bukan tanpa perjuangan. Setelah membina karir di Citibank Jakarta selama 15 tahun, Batara memutuskan untuk mencoba tantangan baru menjadi banker global sehingga menjadi ekspatriat asal Indonesia yang pertama menempati posisi sebagai CEO Citibank di Hungaria pada 2007.

Kemudian karena kinerjanya dianggap cemerlang maka pada 2008 ia dipromosikan menjadi CEO di Hungaria dan 12 negara Eropa Tengah, termasuk diantaranya Bosnia, Serbia dan Kroasia.

VISHNU JUWONO (LONDON)

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

2 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

6 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

7 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

20 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

20 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

29 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

29 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya