BI: Rating Dorong UMKM Perbaiki Diri

Reporter

Senin, 17 Desember 2012 21:19 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Eksekutif Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Mulya Siregar menilai pemeringkatan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berdampak positif bagi pengembangan usaha. "Kalau dirating malah menjadi lebih baik, ada semangat untuk memperbaiki diri," ucap Mulya di Bank Indonesia, Senin, 17 Desember 2012.

Mulya menegaskan, BI tak akan membatasi penyaluran kredit bank hanya untuk UMKM yang telah berperingkat. Tapi, ke depan, UMKM berperingkat akan mendapat beban bunga kredit yang lebih rendah dibanding UMKM yang belum berperingkat. "Kalau sudah dirating, risikonya jadi lebih rendah," ucapnya.

Dengan mekanisme seperti ini, Mulya yakin UMKM bisa dipacu maju dalam pengelolaan bisnis dan keuangannya. "Dengan adanya rating, saya pikir UMKM akan berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik sehingga dia akan mendapatkan charge lebih rendah dibanding yang tidak dirating," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti justru mengaku khawatir, ide rating UMKM akan menghambat penyaluran kredit ke sektor mikro. Destri berargumen, bank hanya akan memilih UMKM berperingkat baik. Untuk itu, dia mempertanyakan ide pemeringkatan UMKM.

"Bank pasti hanya akan menyalurkan ke UMKM yang ratingnya misalnya di atas investment grade, karena kalau disalurkan ke yang di bawah itu, lalu ada masalah, nanti malah disalahkan," kata Destri kepada Tempo, Minggu, 16 Desember 2012.

Destri menilai perhitungan risiko oleh internal baik lebih baik dibanding harus mengacu pada rating. Alasannya, UMKM memiliki karakteristik tersendiri, dan bank punya pertimbangannya sendiri dalam menyalurkan kredit ke sektor itu.

Destri juga mempertanyakan beban tarif untuk rating. Apakah akan ditanggung bank atau UMKM selaku debitur. "Kalau ditanggung bank ini akan meningkatkan cost. Kalau dirating tiba-tiba hasilnya tidak visible, bank rugi," ujarnya. Jika tarif dibebankan ke UMKM, mereka mau tak mau harus mengeluarkan dana untuk terus memperbaharui ratingnya.

Dia mengingatkan, jangan sampai otoritas keuangan membuat aturan yang menyulitkan UMKM. "Nanti malah akhirnya menghambat penyaluran," katanya. Destri menjelaskan, rasio kredit bermasalah di sektor UMKM juga sudah menurun.


"Tendensinya turun, di Mandiri sudah 3 koma sekian persen, dulu kan sempat 4 persenan," ujarnya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

52 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya