Pemodal Tetap Cermati Defisit Fiskal AS

Reporter

Editor

viva

Senin, 17 Desember 2012 07:00 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Belum tercapainya kesepakatan pembahasan soal defisit fiskal Amerika Serikat akan tetap menjadi perhatian para pemodal minggu ini. Padahal batas waktunya semakin dekat, tinggal dua minggu lagi.


Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas, Abidin, mengatakan bahwa belum adanya kepastian antara pemerintah dan parlemen untuk mengatasi defisit fiskal di Amerika masih akan jadi pembatas laju indeks sepanjang pekan ini. “Jika pembahasan defisit fiskal AS gagal, berpotensi merusak pemulihan ekonomi Negeri Abang Sam pada 2013.”


Diprediksi, indeks hari ini akan bergerak konsolidasi di kisaran 4.280-4.350 dan berpotensi terjadi aksi ambil untung ketika harga saham menyentuh batas atasnya. Fokus investor masih mengarah pada perkembangan pembahasan anggaran di Amerika Serikat. Abidin merekomendasikan membeli saham Unilever (UNVR), Wijaya Karya (WIKA), dan Malindo Feedmill (MAIN).


Pembahasan jurang fiskal yang berlarut-larut dan kerap menemui jalan buntu ini membuat investor khawatir bahwa pengetatan anggaran dan kenaikan pajak akan berlaku otomatis mulai tahun depan. Karena itu, mereka akan lebih bersikap hati-hati di pasar saham. Terlebih mengantisipasi libur panjang, investor cenderung mengalihkan portofolionya dari aset-aset yang dianggap berisiko.


Sentimen tersebut juga meredam berbagai berita positif yang muncul pekan lalu, yakni susutnya angka klaim pengangguran di Amerika, stimulus lanjutan dari Federal Reserve, serta kenaikan indeks PMI manufaktur Cina. “Imbasnya, indeks hanya mengalami kenaikan terbatas sepanjang pekan lalu,” kata dia.


Advertising
Advertising

Namun ia optimistis indeks masih mampu mengejar ketertinggalannya sampai akhir tahun karena beberapa sektor masih menunjukkan tren yang positif. Kenaikan indeks masih terbuka karena adanya peluang window dressing (aksi para manajer investasi mengerek harga-harga saham agar kinerja portofolionya terlihat moncer menjelang laporan keuangan akhir tahun).


Akhir pekan lalu, indeks ditutup di level 4.308,86, yang berarti menguat 18,06 poin (0,42 persen) dibanding posisi pekan sebelumnya, di posisi 4.290,79.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya