TEMPO Interaktif, Jakarta:Perum Pegadaian segera menyalurkan kredit untuk pengusaha mikro dan kecil perorangan sebesar Rp 200 miliar. Menurut Direktur Umum Perum Pegadaian Syafril Ruslin, kredit yang berasal dari pinjaman pemerintah dalam bentuk surat utang pemerintah ini dapat disalurkan semuanya hingga akhir tahun ini. Syafril mengungkapkan telah mencairkan pinjaman dari pemerintah itu pada bulan lalu Rp 100 miliar. Dan sisanya menyusul dalam waktu dekat.Ia menyatakan, pemerintah telah memberikan syarat untuk menambah pinjaman ke Pegadaian sehingga bisa menyalurkan kredit lebih banyak lagi ke sektor mikro. "Institusi lain juga ada yang sudah mendapat pinjaman serupa, tapi mereka belum siap menyalurkan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/7). Penyaluran kredit sendiri diberikan melalui dua produk baru yang diluncurkan Pegadaian yaitu kredit angsuran fidusia dan kredit angsuran sistem gadai. Keduanya sama-sama menggunakan barang bergerak seperti sepeda motor dan perhiasan sebagai jaminan. Bedanya, yang pertama hanya menjaminkan surat-surat sertifikat kepemilikan, sedangkan untuk yang kedua, nasabah harus meninggalkan kendaraan atau perhiasan pada kantor unit Pegadaian. Adapun yang dikenakan pada nasabah adalah bunga sebesar 0,875 flat per bulan, dengan jangka waktu pinjaman 12 hingga 36 bulan. Besarnya kredit yang diberikan untuk Fidusia adalah 60 persen dari agunan dan untuk sistem gadai adalah 95 persen dari agunan. Pada bagian lain, Syafril mengungkapkan, tahun ini Perum Pegadaian menargetkan pemberian kredit secara total Rp 9,6 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,6 triliun. Sedangkan laba yang diharapkan sebesar Rp 170 miliar, lebih besar Rp 50 miliar dari tahun sebelumnya. Mawar Kusuma ? Tempo News Room
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.