TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan membuka pusat promosi dagang (International Trade Promotion Center/ITPC) terbaru di Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Serikat guna menggenjot ekspor Indonesia.
“Kita punya ITPC yang bisa membantu memasarkan barang-barang kita. Ini juga salah satu fasilitas yang bisa dipakai para perajin untuk memasarkan barang,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustaman, di Senayan, Rabu, 12 Desember 2012.
Pusat promosi perdagangan terbaru tersebut dibuka di Kota Nairobi, Afrika Selatan, Shanghai, Cina, dan New York, Amerika Serikat. Sebelumnya, Indonesia telah memiliki pusat promosi perdagangan luar negeri di Barcelona, Spanyol, Jerman, Chicago, Amerika Serikat, serta Jeddah, Arab Saudi. Gustaman menilai, selain meningkatkan kualitas produk dalam negeri, promosi melalui pembukaan IPTE terbukti efektif membuka kesempatan dagang. “Kami lakukan promosi secara sistematis. Kami lakukan pendekatan di mana potensi besar,” katanya.
Untuk meningkatkan ekspor, Indonesia juga membidik pangsa pasar lain di kawasan Afrika, Asia Tengah, dan Amerika Latin karena lesunya pasar di Amerika Serikat dan Eropa. Gusmardi menilai kawasan tersebut sangat potensial untuk mendongkrak ekspor dalam negeri.
Ia mencontohkan perkembangan pasar di Afrika Selatan yang sangat pesat. “Pada 2007, pasar Afrika hanya mencapai 2,6 miliar sekarang sudah sampai 4,8 miliar,” katanya. Hal serupa, kata Gusmardi, juga terjadi di pasar Amerika Latin dan Asia Tengah. “Ini memberikan harapan kepada kita untuk meningkatkan ekspor dari kawasan ini, bukan lagi bergantung pada Amerika atau Eropa,” katanya.
Gusmardi memprediksi ekspor Indonesia tahun depan tidak akan banyak berubah dari nilai ekspor tahun ini yang diperkirakan mencapai US$ 190 miliar. Hal ini disebabkan oleh menurunnya permintaan karena krisis global yang belum pulih. “Kalau sama dengan 2012 saja sudah bagus. Pada 2013, perkiraan ekonomi juga tidak terlalu baik. Kita tidak mengharapkan banyak dari peningkatan ekspor tahun depan,” katanya.
Tahun depan, kata Gusmardi, Indonesia fokus pada ekspor produk yang memiliki nilai tambah. “Selama ini kita menjual bahan baku. Kita ingin menjual yang punya nilai tambah,” katanya. Ia mencontohkan nantinya Indonesia akan melarang ekspor rotan dan lebih banyak mengekspor produk rotan.
Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk mengatasi hambatan kegiatan ekspor dan impor seperti masalah infrastruktur serta birokrasi. Perbaikan serta pembesaran jalan serta pemangkasan perizinan yang berbelit-belit terus dilakukan. Akses terhadap pembiayaan di sektor perdagangan, kata Gusmardi, juga harus diperluas. “Di trade financing, perlu ditingkatkan lagi bagaimana para produsen, eksportir, pengusaha kecil, dan pengusaha kecil dan menengah lebih mudah mengakses lembaga keuangan serta bank,” katanya.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Penghina Habibie: LB Moerdani Itu Kawan Dekat Saya
Pengacara Bupati Aceng Tebar Ancaman ''Kerusuhan''
Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?
Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman
Bakrie Jual Lido Resort ke Hary Tanoe
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
11 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
12 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya