Tekanan Rupiah Meningkat

Reporter

Editor

viva

Senin, 10 Desember 2012 06:49 WIB

Pegawai menunjukkan uang di sebuah Money Changer di Jakarta, Rabu (03/02). Rupiah hari ini ditutup pada level 9.395 per dolar Amerika, atau kembali menguat 70 poin dibandingkan posisi sehari sebelumnya di 9.365. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Terdepresiasinya rupiah hingga ke 9.700 per dolar Amerika Serikat di pasar Singapura akhir pekan lalu mengindikasikan bahwa masih tingginya tekanan terhadap mata uang lokal. Jumat lalu, rupiah ditutup pada level 9.619 per dolar Amerika, turun 24 poin (0,25 persen) dari posisi pekan sebelumnya, 9.595 per dolar.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Future, Tonny Mariano, menjelaskan bahwa tertekannya rupiah di transaksi offshore minggu lalu akan mempengaruhi pergerakan rupiah di pasar domestik.

“Level 9.700 per dolar AS ini merupakan angka Bank Indonesia untuk mengintervensi sehingga rupiah kemungkinan akan berbalik menguat karena pelemahan rupiah sudah agak terbatas,” ujarnya.

Ekonomi Eropa yang diprediksi masih mengalami pelambatan pada tahun depan serta ketidakpastian masalah tebing fiskal di Amerika mendorong investor mengoleksi dolar AS. Imbasnya tekanan terhadap rupiah juga masih akan tetap ada di pasar.

Defisit neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 1,5 miliar pada November lalu menjadi ganjalan bagi rupiah untuk menguat. “Secara teori, bila neraca perdagangan defisit, akan melemahkan mata uang suatu negara,” kata Tonny.

Dia menjelaskan, defisit perdagangan mengindikasikan bahwa ekonomi negara tersebut sedang mengalami masalah. Di Indonesia, hal in terjadi karena meningkatnya impor barang guna memenuhi kebutuhan konsumsi domestik. Kebutuhan dolar AS akan cenderung meningkat guna membiayai impor, sedangkan valuta asing agak terbatas karena turunnya kinerja ekspor. Ini yang membuat rupiah melemah.

Pekan ini, kata Tonny, rupiah akan ditransaksikan di kisaran 9.600-9.650 per dolar Amerika. Bank sentral pasti berupaya agar rupiah di pasar lokal tidak melemah terlalu dalam mengikuti harga di pasar Singapura. Bank sentral pasti akan masuk ke pasar agar mata uangnya tidak melemah terlalu cepat.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

9 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya