Menteri BUMN dan mantan Dirut PT PLN (Persero) Dahlan Iskan. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengungkapkan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Waskita Karya tidak menggunakan agen penjamin emisi asing. Ketiga agen penjamin emisi yang dimaksud itu adalah PT Danareksa, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities.
"Kita hanya menggunakan tiga perusahaan BUMN sekuritas itu. Tidak lagi mengikutkan asing karena kita harus percaya kepada kemampuan perusahaan sendiri," kata Dahlan Iskan usai acara penandatanganan kesepakatan harga saham PT Waskita Karya, Selasa, 4 Desember 2012.
PT Waskita Karya pada hari ini mengindikasikan harga penawaran saham perdananya berkisar antara Rp 320-Rp 405 per lembar dengan melepas sebanyak 3.082.315.000 lembar saham atau 35 persen dari total saham perusahaan untuk publik, terutama oleh investor lokal.
Menurut Dahlan, penyampaian harga perdana IPO akan dilakukan pada esok hari, Rabu, 5 Desember 2012 kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Sedangkan pencatatan saham akan dilakukan pada 19 Desember 2012.
Dana yang diharapkan diperoleh dari IPO berkisar Rp1,1 triliun-Rp1,2 triliun. Dahlan optimistis saham PT Waskita Karya akan terserap pasar dengan prospek harga yang lebih baik pasca-listing. "Minat pemesanan IPO mencapai 2 kali dari jumlah saham yang ditawarkan," katanya.
Direktur Utama Waskita Karya, M Choliq, mengatakan dana hasil IPO yang mencapai sekitar Rp 1,1-1,2 triliun tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja. "Sebanyak 40 persen untuk pengembangan bisnis. Sisanya sebesar 60 persen membiayai proyek-proyek yang sedang berjalan," kata Choliq.
Selain itu, sekitar Rp 400-500 miliar dana yang didapat akan digunakan untuk membiayai pembangunan sektor properti dan real estate. “Selebihnya untuk pembangunan jalan tol dan pembangunan pabrik beton," ujarnya.