Saham Matahari Putra Prima Disuspensi

Reporter

Selasa, 27 November 2012 12:28 WIB

Matahari Departement Store di Jakarta. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Itu dilakukan otoritas Bursa sehubungan dengan pengurangan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan.

Kepala Divisi Perdagangan Saham Bursa Efek Indonesia Andre P.J. Toelle mengatakan, aksi korporasi perseroan dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham.

Ia menambahkan, terkait tindakan korporasi itu, Bursa menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham. “Untuk memberikan kesempatan kepada investor mencerna informasi yang disampaikan oleh perseroan,” katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 27 November 2012.

Penghentian sementara perdagangan efek perseroan dilakukan di seluruh pasar. Mulai perdagangan sesi I hari ini hingga pengumuman lebih lanjut. Selanjutnya, Bursa meminta pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Sebelumnya, anak usaha Lippo Grup ini mengumumkan rencana untuk mengubah modal dengan menurunkan nilai nominal hingga 90 persen. Dengan aksi tersebut, modal dasar dan modal ditempatkan perseroan turun sebanyak Rp 2,4 triliun dari sebelumnya Rp 2,79 triliun menjadi hanya Rp 278,83 miliar.

“Rencana perubahan modal itu telah mendapat izin dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” kata Sekretaris Korporat Matahari Putra Prima, Lina Latief, di Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, dengan perubahan modal ini, nilai nominal saham perseroan yang semula Rp 500 menjadi Rp 50 per lembar. Menurut Lina, aksi tersebut dilakukan karena likuiditas perseroan yang berlimpah. Ini dilakukan setelah perseroan menjual aset non-inti senilai Rp 3,2 triliun pada induknya, PT Multipolar Tbk.

Anak usaha Lippo Grup ini diperkirakan bakal mengalami surplus atau kelebihan dana kas dan setara kas senilai Rp 6,1 triliun. “Saat ini, perusahaan mencatatkan kas dan setara kas Rp 2,9 triliun,” Lina mengatakan.

SETIAWAN

Berita Terpopuler
Rusuh, Program Sehari Tanpa BBM Subsidi Batal

Pengganti BP Migas Berlogo Baru, Berapa Biayanya?

Rupiah Tembus di Bawah 9.600

McLaren Buka Showroom di Indonesia

Pasokan Premium Habis, Pegawai SPBU Gelar Rujakan

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya