BI Bakal Luncurkan Branchless Banking  

Kamis, 22 November 2012 19:32 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Batam - Bank Indonesia dalam waktu dekat akan meluncurkan regulasi baru tentang branchless banking atau agent banking. Sistem ini memungkinkan transaksi perbankan dilakukan di konter-konter layaknya mengisi pulsa telepon seluler.

"Dengar-dengar sih 23 November ini BI keluarkan regulasinya dalam bankers dinner," kata Direktur Micro Retail Banking Bank Mandiri, Budi G. Sadikin, dalam media training di depan sekitar 50 wartawan, di Hotel Panorama Regency, Batam, Kamis, 22 November 2012.

Ia menjelaskan, sistem baru itu akan mengurangi biaya bank dan nasabah serta berpotensi menambah jumlah nasabah bank. Setelah 250 tahun praktik perbankan di Indonesia, sampai kini baru ada sekitar 60 juta rekening bank. Jumlah orang yang memiliki rekening atau berhubungan dengan bank bisa dirangsang dengan kemudahan bertransaksi.

Sistem branchless banking, Budi menuturkan, berhasil di Kenya, Afrika, yang bisa menjangkau 200 ribu lebih nasabah. Sistem ini memungkinkan transaksi perbankan oleh pihak ketiga. "Tidak perlu ke kantor cabang atau ATM."

Budi lantas membandingkan biaya transaksi konvensional dengan agent banking. Biaya mendirikan kantor cabang Rp 1 miliar dengan biaya operasional Rp 100 juta per bulan. Jika menggunakan ATM, perlu biaya beli mesin Rp 400 juta plus biaya per bulan Rp 12 juta. Sedangkan transaksi EDC (mesin debit) butuh biaya Rp 3 juta. "Kalau agent banking enggak pakai biaya. Handphone kan milik agen," ujarnya.

Sejatinya, Mandiri sudah mencoba sistem itu khusus di Bank Sinar Harapan Bali, bekerja sama dengan operator Axis. Mandiri juga sudah menjajaki kerja sama dengan perusahaan pengiriman uang di bawah PT Pos, Delima. Sistem ini bisa berjalan baik dengan ditopang regulasi dan platform seluler. "Sekarang masih ada saling curiga bank dengan operator seluler. Takut bisnis diambil dan lain-lain," kata Budi.

Ia menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, sistem branchless akan berbasis USSD, yang menggunakan kode bintang dan pagar pada ponsel. Pelaksananya adalah agen eksklusif yang berbadan hukum dan mengikat perjanjian dengan bank. Di bawahnya ada agen-agen yang tak perlu berbadan hukum. Ia mencontohkan, jika Unilever jadi agen eksklusif, warung dan toko-toko bisa jadi agen turunan.

Pendapatan agen diperoleh dari fee per transaksi. Transaksi yang bisa dilakukan adalah membayar tagihan telepon, listrik, telepon, isi pulsa, dan transfer. Penyetoran uang bisa jadi maksimal Rp 1 juta yang hanya bisa dilakukan di agen eksklusif.

Budi menyatakan, belum dihitung berapa fee berikut berapa keuntungan Mandiri yang bisa dikeruk dari sistem perbankan baru itu. Ia juga memastikan agent banking tak akan mengurangi jumlah ATM dan mesin debit. "Setiap muncul teknologi baru, teknologi lama tak serta merta hilang."

JOBPIE SUGIHARTO

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

15 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

15 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

28 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

31 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

31 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

33 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya